
IdGooners.com – The Gunners berhasil memperpanjang rekor tidak terkalahkan setelah berhasil menekuk The Hornets melalui gol semata wayang Emile Smith Rowe. Berkat tiga poin ini, Meriam London berhasil naik ke peringkat 5 dengan 20 poin. Selisih 6 angka dengan pemuncak klasemen sementara.
SUSUNAN PEMAIN

Mikel Arteta masih percaya diri dengan skema 4-4-2. Kali ini Ainsley Maitland Niles hadir di lini tengah menggantikan Thomas Partey yang mengalami cedera otot. Ini berarti Arteta mempercayakan double pivot yang memiliki peran penting dalam pola permainannya kepada dua pemain muda, Niles dan Lokonga. Sisanya masih skuad yang persis sama.
4-4-2 YANG SEMAKIN MATANG
Dari sekian banyak tugas pokok seorang pelatih, menyusun skema dan pola permainan serta menurunkan pemain yang tepat adalah satu tugas paling penting. Mirip seorang pemain catur. Apakah dia akan menggunakan pembukaan sisilia atau carro-kan? Apakah perlu mengorbankan kuda untuk dua bilah pion? Semua keputusan penuh dengan konekuensi.
Pada pertandingan semalam, Arteta mengutamakan keseimbangan. Dengan bermain 4-4-2 peran Niles dan Lokonga di tengah fokus untuk menjaga kedalaman dan membagi bola. Sehingga, mereka akan lebih siap ketika menghadapi serangan balik. Sementara untuk urusan kreativitas ada di pundak Smithy, Saka, dan Lacazette.

Pada fase membangun serangan, bola akan diberikan kepada White. Kemampuanya sebagai bek yang konstruktif bisa termanfaatkan. Watford berusaha melakukan pressing ketat dengan 3-5 pemain. Menariknya, Tavares justru naik sementara Niles yang melebar mengisi posisi Tavares. Lokonga akan berada di sentral sebagai pivot di belakang Smith Rowe dan Saka yang turun untuk menciptakan lebih banyak opsi umpan.
Di depan menyisakan Auba, Laca, dan Tavares. Tiga orang ini Arteta siapkan agar dapat menerima long pass dari belakang apabila mereka kesulitan untuk keluar dari tekanan pemain depan Watford. Taktik ini masuk akal karena Tavares, Auba, dan Laca memiliki kemampuan duel udara lebih baik ketimbang Auba, Saka, dan Smith Rowe. Lagipula, Saka dan Smith Rowe punya kecepatan untuk dapat segera bergabung ke lini depan untuk memanfaatkan ruang.

Ketika bola sudah progress ke tengah lapangan. Lokonga akan memerankan perannya sebagai box to box. Tomiyasu dan Tavares memiliki pergerakan yang berbeda. Tavares akan mengisi sisi lapangan sementara Tomiyasu bergerak ke tengah mendukung Lokonga, Saka, dan Laca.
Smith Rowe yang bergerak ke tengah mengisi ruang diantara lini tengah dan lini belakang Watford bergerak dinamis. Saling mengisi. Mereka adalah dua otak serangan Arsenal. Sebuah kombinasi unik dari dua orang pemain senior dan junior. Auba tentu akan lebih fokus untuk mencari ruang di belakang pemain bertahan atau justru turun untuk menarik satu pemain lawan dan menciptakan ruang yang bisa dimanfaatkan Saka, Smithy, Laca, bahkan Tavares.
Tidak heran jika Smithy selalu berhasil mencetak gol di tiga pertandingan berturut-turut.
BUKAN PERMAINAN TERBAIK, TAPI BERHASIL RAIH TIGA POIN PENTING
Pertandingan semalam memang tidak seperti dua pertandingan sebelumnya. The Gunners tidak se-atraktif biasanya. Meskipun secara statistik mereka menguasai lebih banyak bola, tetapi tidak banyak peluang berbahaya yang berhasil tercipta.
Selain gol dari Smith Rowe, praktis peluang emas Arsenal adalah gol Saka yang dianulir, dan sundulan Gabriel yang dimentahkan oleh Foster. Selebihnya, The Gunners hanya berhasil menciptakan peluang-peluang kecil. Ini perlu menjadi perhatian Arteta karena dengan skuad yang terbilang muda, konsistensi akan selalu menjadi permasalahan yang menghantui.
Meskipun demikian, kita perlu sangat bersyukur atas tiga poin ini. Berkatnya, kita berhasil naik ke peringkat 5. Kredit untuk Ben White dan Niles yang tampil cemerlang. Berikutnya adalah ujian lebih berat. Bertandang ke Anfield.