Arsenal vs Aston Villa : Panggung Pembuktian

IdGooners.com – Arsenal masih belum terkalahkan dalam 5 laga terakhir. The Gunners akan menjamu The Claret and Blue di Emirates Stadium pada hari Sabtu dini hari nanti. Laga ini akan menjadi panggung bagi kedua tim. Terutama bagi Emi dan Ramsdale. Mereka akan beradu untuk membuktikan siapa yang sebenarnya paling andal di bawah mistar

KABAR PEMAIN

Granit Xhaka masih belum bergabung bersama The Gunners. Sementara Bukayo Saka diragukan tampil setelah mendapatkan sepakan brutal dari McArthur pada laga melawan Crystal Palace. Masih perlu memastikan kembali bagaimana detail kondisi Saka dan sejauh apa masalah yang ada pada kaki kanannya sejauh ini.

PENTINGNYA DUA PIVOT

Terlihat jelas bahwa peran dua pivot Arsenal sangat besar. Pada laga North London Derby, Granit Xhaka dan Thomas Partey berhasil menguasai lini tengah. Tidak hanya itu, mereka cukup mudah untuk melepaskan diri dari tekanan lawan. Sehingga, pada pertandingan tersebut dari tiga gol, dua gol berasal dari peran Xhaka dan Partey dalam mengalirkan bola dari lini belakang ke lini depan.

Berbeda dengan seperti yang terlihat pada laga sebelumnya melawan Crystal Palace. Arteta memilih untuk bermain dengan single pivot dengan menempatkan Partey di belakang Odegaard dan Smith-Rowe. Pada laga ini Arteta berencana untuk lebih banyak menempatkan pemain dengan karakteristik menyerang. Namun, rencana ini hanya efektif di 10 menit pertama. Justru dengan single pivot komposisi tim menjadi kurang seimbang.

Laga dini hari nanti, akan lebih bijaksana jika Arteta kembali menggunakan double pivot. Partey perlu didampingi oleh seorang yang lebih enerjik dan berani. Maitland-Niles atau bahkan El-Neny bisa menjadi pilihan yang tepat. Lokonga memang cukup baik dalam mendistribusikan bola namun dalam hal bertahan AMN dan El-Neny sedikit lebih unggul.

BUTUH INOVASI

Saka yang kemungkinan besar tidak akan tampil memberikan peluang kepada Pepe untuk mendapatkan satu tempat di starting line-up. Meskipun, Arteta masih memiliki Gabriel Martinelli atau bahkan Lacazette yang memberikan kontribusi besar pada laga sebelumnya. Bercermin dari laga-laga sebelumnya, Pepe masih belum mendapatkan performa optimalnya.

Pepe lebih banyak menghambat aliran bola dibanding memberikan kontribusi dalam mencetak gol. Ia juga belum mendapatkan chemistry yang solid bersama Tomiyasu di sayap kanan. Pepe masih terlalu sering berdiri terlalu dekat dengan pinggir lapangan sehingga Tomiyasu tidak mendapatkan ruang untuk melakukan overlap.

Oleh karena itu, Arsenal sangat membutuhkan inovasi dari tangan Arteta. Lawan pasti sudah mengerti pola permainan Arteta yang sangat mengandalkan sayap kiri lalu mengirim umpan yang jarang terarah ke tengah atau ke tiang jauh. Dengan harapan Auba atau Pepe dapat menyambut umpan tersebut.

Skema tersebut jelas tidak efektif. Tanpa adanya pemain berpostur jangkung di depan, umpan lambung dari sayap kemungkinan besar dapat dihalau lawan dengan mudah. Arteta perlu memaksimalkan kapasitas dari Odegaard dan Smith-Rowe. Karena sejauh ini mereka berdua belum menunjukan penampilan yang harmonis.

Dengan komposisi skuad Arsenal musim ini, The Gunners memiliki kelebihan dalam kecepatan dan semangat para pemain muda. Kombinasi umpan-umpan pendek di area depan kotak penalti perlu lebih sering dilakukan. Dengan memperbanyak kombinas, pertahanan lawan yang rapat perlahan akan terurai. Sehingga, Auba atau Pepe bisa menemukan ruang untuk mengkonversi peluan menjadi gol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *