Arsenal vs Crystal Palace : Menyambut Kembalinya Patrick Vieira

IdGooners.comLaga emosional akan terhelat di Emirates Stadium pada hari Selasa dini hari nanti. Pasalnya, Patrick Vieira akan kembali ke hadapan gooners di Emirates Stadium untuk menantang skuad asuhan Mikel Arteta dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-8.

Arsenal memiliki bekal yang cukup meyakinkan dengan catatan tidak terkalahkan dalam 4 laga terakhir. Sementara skuad asuhan legenda tim tuan rumah hanya berhbekal satu kemenangan saja. Menarik untuk menantikan bagaimana jalan nya pertandingan antara dua tim yang sama-sama berhasil menghalahkan Tottenham Hotspurs pada laga sebelumnya.

SEMUA FIT, KECUALI XHAKA DAN MARTINELLI

Mikel Arteta mengkonfirmasi melalui Arsenal.com bahwa sang kapten tim nasional Swiss tersebut masih dalam masa pemulihan cedera lutut kanan. Perkiraan awal Xhaka akan pulih di awal paruh ke dua. Tetapi, Xhaka bekerja ekstra keras agar bisa kembali lebih cepat. Sementara Gabriel Martinelli diragukan untuk tampil. Pemain muda asal Brazil tersebut mengalami cedera ringan.

BERBURU GOL

Arsenal berkutat denga masalah yang pelik dari awal kompetisi, yaitu efektivitas dan produktivitas. Dari 7 pertandingan di Liga Inggris, Arsenal hanya mencetak 5 gol. Uniknya, lima gol tersebut baru tercipta di bulan September. Ini menunjukan progres yang baik dari nihil gol di bulan Agustus menjadi 5 gol di bulan September. Meskipun demikian, progres ini masih belum cukup dan masih harus ditingkatkan.

Di sisi lain, sang tamu datang dengan torehan gol yang lebih baik. Skuad asuhan Patrick Vieira berhasil mencetak 8 gol dari 7 laga. Meskipun begitu, Crystal Palace hanya mampu mengumpulkan 7 poin dari 7 laga. Artinya, produktivitas Palace tidak cukup untuk membawanya mendulang banyak poin.

Selain kalah produktivitas, Arsenal juga kalah dalam efektivitas. Data dari understat, menunjukan bahwa nilai expected Goal/xG Arsenal lebih rendah dari milik Crystal Palace.

Nilai xG sebesar 7,36 dengan torehan 5 gol menunjukan bahwa Arsenal sulit menciptakan peluang yang berujung tembakan (nilai xG yang relatif lebih rendah dari tim lain). Tidak hanya itu, The Gunners juga masih kesulitan dalam mengkonversi peluang menjadi gol (karena nilai xG lebih besar dari jumlah gol).

Hal ini jelas terlihat karena Arsenal sangat sering membuang peluang. Pada laga melawan Norwich City, Arsenal berhasil mencatatkan nilai xG sebesar 2,69. Tetapi, skuad asuhan Mikel Arteta hanya mencetak 1 gol saja. Sejauh ini, efektivitas terbaik Arsenal tercipta dalam laga North London Derby. Aubameyang dan kawan-kawan berhasil menorehkan nilai xG sebesar 1,44, namun mampu mencetak 3 gol.

Sementara Crystal Palace lebih mendingan. Torehan xG sebesar 8,68 dengan torehan 8 gol menunjukan bahwa meskipun Palace kesulitan menciptakan peluang yang berakhir dengan tendangan (nilai xG yang relatif rendah dari tim lain), tapi sedikit lebih efektif dibanding dengan efektivitas Arsenal (selisih xG dan jumlah gol yang tidak terlalu jauh meskipun nilai xG lebih besar dari jumlah gol)

MENGUASAI LINI TENGAH

Kemungkinan besar Arteta akan tetap menurunkan the cleansheet squad. Pertanyaan besar apakah Lokonga akan tetap mengisi pos Xhaka atau Arteta akan mencoba menurunakn Maitland-Niles atau justru El Neny dari awal laga. Sementara di depan kemungkinan besar Auba masih jadi pilihan utama. Meskipun, Laca sangat layak mendapatkan kesempatan.

Lini tengah kemungkinan besar akan menjadi area paling sibuk di laga nanti. Pasalnya, Arsenal dan Crystal Palace bukan tipe tim yang mengandalkan serangan balik. Menurut fbref, rata-rata penguasaan bola Crystal Palace sejauh ini adalah 50,4%. Sedikit lebih tinggi dari Arsenal yang hanya mencatatkan rata-rata penguasaan bola sebesar 45,1%.

Peran Partey dan Lokonga yang menjadi double progressor sangat penting. Mereka perlu memastikan bahwa sirkulasi bola di area tengah tidak terhambat. Seperti di laga melawan Spurs dan Brighton, kemungkinan besar Odegaard akan drop hampir sejajar dengan Partey dan Lokonga agar opsi umpan di tengah lebih banyak.

Pada situasi on posession, Saka dan Smith Rowe perlu sedikit bergeser ke half space. Tujuannya untuk memberikan ruang di sayap kepada Tierney dan Tomiyasu. Selain itu, pergerakan Saka dan Smith Rowe bertujuan untuk “mengikat” bek sayap lawan. Sementara, Auba menjaga posisi di antara dua bek tengah lawan mengincar ruang umpan terobosan atau early cross dari Saka atau Tierney.

Smith Rowe juga bisa bergerak di antara lini tengah dan lini belakang lawan. Memanfaatkan titik-titik kombinasi di antara lini belakang dan lini tengah Palace. Kejelian Odegaard dalam memahami maksud dari pergerakan Smith Rowe sangat krusial. Ia bisa memulai untuk menciptakan kombinasi di dua titik sekitar area half space kanan atau kiri untuk mengurai pertahanan lawan.

Skema seperti ini memberi keuntungan Arsenal untuk dapat menguasai lini tengah. Selain itu, kapasitas Odegaard dan Smith Rowe dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Satu hal yang sangat sulit diharapkan adalah ketajaman Auba. Jika Auba tampil on fire, tidak heran jika ia akan mencetak lebih dari satu gol pada laga selasa dini hari nanti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *