Arteta Koki Handal Spicy Wings – Ulasan

IDGooners.com – Arsenal musim ini mencetak 49 gol dan 26 assist di seluruh kompetisi. 27 gol dan 19 assist dicetak dari sisi kanan dan kiri lapangan. Pencapaian ini tak lepas dari keahlian Arteta memoles sayap-sayap menjadi sayap kelas dunia. Hampir semua pemain sayap asuhannya berprestasi hebat. Bahkan Kevin De Bruyne – yang bermain sebagai sayap kanan saat Arteta datang ke Manchester City- juga sempat mengatakan bahwa Mikel Arteta membuatnya lebih sering memaksimalkan peluang sekecil mungkin menjadi gol.

Tak hanya mematangkan sayap yang berstatus wonderkid, Arteta juga membantu pemain yang sedang kesulitan mencari form-nya. Don Mikel mengerti betul apa yang membuat pemain tersebut kehilangan touch-nya dan memberi solusi yang tepat.

RESEP ANDALAN

Mikel Arteta memberi instruksi kepada Leroy Sane
sumber gambar : mancity.com

Mikel Arteta punya signature recipe kalau di istilah makanan, yaitu merubah posisi sayap yang tadinya di kanan menjadi kiri dan sebaliknya. Tahun pertama Arteta di Manchester City, Tetangga biru MU itu kedatangan pemain muda dari Schalke, Leroy Sane. Gabung Manchester City dengan mahar yang tidak sedikit, fans ber-ekspektasi tinggi terhadapnya. Namun di tahun pertamanya, Sane tak bermain terlalu baik. Arteta punya ide memindahkan Sane dari sayap kanan ke sayap kiri dan Voila! jadilah Sane yang saat ini berseragam Bayern Munchen. Sane yang tadinya kesulitan mendapat peluang dan hanya berhasil mencetak 5 gol dan assist, setelah berpindah posisi Ia berhasil mencetak 13 gol dan 15 assist dua tahun berturut-turut! (data via transfermarkt) Walaupun begitu, di press conference terakhirnya, Sane masih menyatakan posisi favoritnya adalah sayap kanan.

“Arteta yang membuat saya seperti ini sekarang. Di Manchester City saat itu, saya masih muda dan fans berekspektasi tinggi terhadap saya. Mikel lah saat itu yang berani mengotak-atik taktik Pep dan membuat saya bermain jauh lebih baik. Selain permainan, Ia juga membantu saya beradaptasi di negara yang baru bagi saya. Ia benar-benar merubah saya di lapangan dan di luar lapangan.”

Leroy Sane via football london

Signature recipe ini juga diterapkan Arteta di Arsenal kepada Bukayo Saka dan Pepe. Keduanya juga cukup berhasil. Pertandingan pertama Pepe bermain di sayap kanan, Ia langsung mencetak 1 gol dan 1 assist saat Arsenal menang 3-1 melawan Southampton Januari tahun 2021 lalu. Begitu pula Bukayo Saka yang performanya jauh meningkat dari sebelumnya. Saka lebih banyak memaksimalkan peluang jika dimainkan di sisi kanan. Malah, Wonderkid asal Inggris itu nampak lebih nyaman bermain di sayap kanan.

MANIS-PAHIT DAPURNYA THE GUNNERS

3 Wonderkid Arsenal
sumber : Tribun

Berbeda dengan Manchester City, Arsenal tidak punya squad semewah Manchester Biru. Tetapi justru di situ ujian Mikel Arteta. Dan sejauh ini, kalau berbicara tentang Sayap, Arteta mengerjakan tugasnya dengan sangat baik. Terbukti walau saat ini striker Arsenal lagi jauh dari kata “baik-baik saja”, Arsenal masih bisa bertarung di posisi 6 besar klasemen. Arsenal punya Bukayo Saka dan Emile Smith-Rowe, duet bocah ajaib yang saat ini mengoleksi 16 gol dan 6 assist (via fbref.com). Dan Gabriel Martinelli yang musim lalu kurang mendapat kesempatan bermain, memanfaatkan kepergian Aubameyang dan bermain tanpa ampun. Penyerang asal Brazil ini bermain dengan etos kerja yang sangat tinggi di setiap pertandingan dan sangat tajam di depan gawang. Mereka semua bermain di posisi sayap, prestasi hebat ini juga akibat racikan bumbu sayap Mikel Arteta.

Cukup dengan yang manis-manis, Arteta juga sempat gagal memoles sayap di Dapur The Gunners. Sudah tau dong siapa aja? Yup, The Myth, The Legend, The Only One, LORD WILLIAN. Datang ke Arsenal dengan menyebut-nyebut akan bermain di UCL berbuah pahit. Willian bermain bagus saat melakoni laga debut melawan Fulham di Craven Cottage. Mencetak hampir hat-trick assist, fans Arsenal kala itu bermimpi besar bahwa bermain di UCL itu bisa tercapai. Sayangnya, performa Winger Kribo Brazil itu mentok di laga debut. WIllian tampak tak nyaman ketika mendapat bola dan keseringan melepas bola ke lawan, hingga Ia tak kuat dan cabut dari Arsenal di akhir tahun pertamanya. Selain Willian ada juga Nicolas Pepe yang sempat merasakan signature recipe-nya Mikel Arteta. Berhasil menjalankan signature sang Boss di pertandingan pertama, ternyata belum cukup membuatnya dapat tempat reguler di tim. Inkonsistensi Nicolas Pepe nampaknya menjadi hal yang paling diperhatikan Arteta. Apakah nasib Nicolas Pepe akan sama seperti Willian? atau Mikel Arteta berhasil merubahnya menjadi winger kelas dunia? Menurut kalian gimana goons?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *