Arteta vs Emery, Arsenal Salah Pilih?

2 suksesor Arsene Wenger di Arsenal
sumber gambar : TheAnalyst

IDGooners.com – Kemenangan dramatis Villarreal atas Bayern Munchen memunculkan perdebatan di antara fans Arsenal. Ada sebagian fans yang merasa kecewa karena pencapaian Unai Emery yang berhasil membawa Villarreal melaju ke fase semifinal Champions League. Sementara Arteta dan pasukan mudanya kesusahan mempertahankan posisi 4 besar di liga domestik. Maka dari itu, IDGooners akan membandingkan kedua suksesor Arsene Wenger ini tidak hanya dari sisi pertandingan, tapi juga budaya dan sisi lainnya. Mari kita simak.

GAYA BERMAIN

Unai Emery dan Mikel Arteta punya perbedaan yang signifikan dalam taktik yang mereka mainkan. Emery bermain cenderung lebih cepat dalam menyerang dan passing, build up cepat, dan pressing tinggi. Sedangkan Arteta bermain lebih sabar, menjaga possesion dan positional play. Perbedaan lainnya terletak di struktur taktis, Emery memberi banyak instruksi kepada pemainnya. Sedangkan Arteta memberi pemainnya kebebasan dalam struktur serang ataupun bertahan.

Emery dan Arteta punya kesamaan. Tim yang mereka tangani gemar membangun serangan lewat bek sentral. Ben White dan Pau Torres adalah andalan masing-masing pelatih untuk build up dari belakang. Selain itu, baik Emery dan Arteta juga mempunyai kecenderungan yang sama terkait mengorbitkan pemain muda untuk masuk ke dalam tim inti. Bukayo Saka adalah salah satu contoh pemain muda yang berhasil Emery orbitkan ketika ia melatih Arsenal. Sementara Arteta juga memberikan kesempatan kepada Charlie Patino dan Marcelo Flores untuk debut bersama tim utama.

PERFORMA DI LIGA

Musim ini, Arsenal berada di posisi ke-5 Liga Inggris dengan 45 gol dan 36 kebobolan. Sedangkan Villarreal berada di posisi ke-7 Liga Spanyol dengan 49 gol dan 30 kebobolan. Dari data tersebut, bisa dilihat tim asuhan Emery dapat mencetak lebih banyak gol dan kebobolan lebih sedikit. Namun Arteta punya cara untuk “kill the game” sehingga dengan gol lebih sedikit dan kebobolan lebih banyak, ia dapat memenangkan 5 pertandingan lebih banyak dibandingkan Emery.

FILOSOFI KEPEMIMPINAN & KONTROL

Ada perbedaan cukup signifikan antara Emery dan Arteta untuk hal di atas. Dalam beberapa hal, Emery bisa berlaku tegas kepada pemainnya. Seperti saat masih melatih Arsenal, ia dikabarkan memberikan teguran kepada Guendozi karena rambutnya sudah terlalu panjang dan mengancam akan memotongnya. Namun, di sisi lain ternyata Emery tidak berdaya ketika dihadapkan dengan pemain yang mempunyai pengaruh besar di dalam tim seperti pada kasus Ozil.

Sementara Arteta nampak lebih strict dan konsisten dengan aturan yang sudah ia tetapkan. Nama besar seperti Aubameyang dan Ozil tak luput dari dampak ketegasan Arteta. Ban kapten Aubameyang bahkan dicopot oleh Arteta karena beberapa tindakan indisipliner yang dilakukan oleh pemain asal Gabon ini. Arteta dalam periode kepemimpinannya di Emirates juga lebih banyak mengubah culture Arsenal, khususnya dalam hal kebersamaan antar pemain.

“Kalau saya perlu menjelaskan budaya kita dalam satu kata : Kebersamaan. Tanpa kebersamaan, Arsenal bukanlah Arsenal. Kita tak akan bisa mencapai apa yang klub ini inginkan. Kebersamaan dalam cara bermain, berorganisasi, bersatu bersama fans, itulah Arsenal. Itu yang saya inginkan, dan saya akan mendorong ‘kapal’ ini secepat-cepatnya,”

Mikel Arteta via Standard.co.uk

KESIMPULAN

Arteta dan Emery sama-sama hebat dengan gayanya masing-masing. Capaian Emery bersama Villareal selama 2 musim terakhir memang fenomenal. Tahun kemarin Villareal sukses ia bawa sebagai juara Europa League dan tahun ini tim yang sama berhasil melaju ke semifinal Liga Champions. Kiprah Arteta bersama Arsenal juga patut kita apresiasi. Arsenal berhasil ia bawa menjuarai FA Cup dan Community Shield.

Namun dalam hal periode kepelatihan di Arsenal, Arteta punya visi yang lebih jelas untuk hal tersebut. Arteta juga mendapatkan dukungan penuh dari board dan fans saat mengalami rentetan hasil yang tak menyenangkan. Sementara Emery tidak mendapatkan hal tersebut saat melatih di Arsenal. Kita semua tentu berharap Arteta dengan Arsenalnya dapat konsisten hingga akhir musim ini dan menjadi lebih baik daripada Villarreal di bawah asuhan Unai Emery.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *