Jatuh Bangun Ben White

(Photo by Charlotte Wilson/Offside/Offside via Getty Images)

IDGooners – Ben White adalah salah satu rekrutan Arsenal untuk mengarungi musim 2021/2022 dengan mahar senilai 50 juta poundsterling. Banyak pihak yang mempertanyakan kewajaran Arsenal dalam menggelontorkan uang untuk menebusnya dari Brighton & Hove Albion. Harga pemain asli Inggris memang relatif mahal dan tidak sedikit yang melabeli kualitas pemainnya “overrated” alias harga mahal tapi biasa-biasa saja. Bahkan di kalangan fans Arsenal sendiri, banyak yang skeptis dengan kedatangan Ben White.

Menempa Diri di “Pengasingan”

Southampton adalah salah satu klub yang mempunyai youth academy terbaik di Premier League. Nama-nama seperti Theo Walcott, Gareth Bale, Alan Shearer (pencetak gol terbanyak dalam sejarah Premier League) hingga Ben White adalah jebolan akademi Southampton. Sayangnya, Ben White dilepas oleh akademi Southampton pada umur 16 tahun. Setelah menjalani trial di berbagai klub (dan gagal), akhirnya White berlabuh ke akademi Brighton & Hove Albion.

Musim 2017/2018, ia menjalani masa peminjaman ke Newport County (League Two). Tujuan White diloan ke sana adalah mendapatkan pengalaman langsung laga profesional pertamanya. Selama menjalani masa peminjaman di Newport County, White bermain 42 kali dan mencetak 1 gol. Gol tersebut menandai catatan gol profesionalnya yang pertama. Atas kinerja bagusnya, White terpilih sebagai Player of The Year versi media South Wales Argus. Michael Flynn, pelatih Newport County saat itu, mendeskripsikan White sebagai peminjaman terbaik selama sejarah klub.

Baca Juga: Pembuktian William Saliba – Loan Watch

Selesai menjalani masa peminjaman di Newport County, ia dipinjamkan ke Peterborough United yang saat itu berkompetisi di League One. Selama di sana ia tampil sebanyak 16 kali dan (lagi-lagi) mencetak 1 gol. Musim 2019/2020, White dipinjamkan ke Leeds United. Peminjaman di Leeds adalah salah satu pilar penting bagi peningkatan kualitas dirinya. Di bawah didikan Marcelo Bielsa, White belajar bermain dengan gaya high line. Selain itu, ia juga diberikan keleluasaan dalam penguasaan bola agar dapat membantu progresi bola dari lini belakang. Leeds United berhasil menjadi jawara divisi Championship dan promosi ke Premier League. Ben White didapuk sebagai bagian dari Team of the Year divisi Championship dengan torehan 115 kali intersep (terbanyak di Championship), 2 assist dan 1 gol.

Kembali ke Brighton

Atas capaian impresifnya selama di Leeds United, White diganjar kontrak baru selama 4 tahun oleh Brighton & Hove Albion. Di musim 2020/2021, White mulai dipercaya oleh Graham Potter untuk menjadi salah satu pilar penting di lini pertahanan tim berjuluk Seagulls ini. Namun, debut profesionalnya dengan tim yang bermarkas di Amex Stadium itu berjalan tidak cukup baik karena Brighton hanya berhasil meraih 1 kali kemenangan dari 8 laga awal yang telah mereka lakoni.

Keadaan mulai membaik setelah transfer musim dingin. Tim-tim besar seperti Liverpool dan Manchester City berhasil mereka kalahkan pada paruh kedua musim 2020/2021. Kemenangan lawan Liverpool terasa sangat manis karena sejak 1982 mereka belum pernah menang di Anfield. Manchester City juga merasakan hal serupa saat bertandang di Amex Stadium pada 18 Mei 2021. Memimpin 2-0 hingga awal laga babak kedua, anak-anak asuhan Guardiola kalah secara dramatis dengan skor akhir 3-2.

Ben White tampil impresif sepanjang membela Brighton pada musim tersebut. Dari jumlah penampilan, ia hanya kalah dari Pascal Gross yang tampil sebanyak 40 kali. Aksi defensifnya juga jempolan. White membukukan 142 success pressures, 69 blocks dan 46 intersep. Ia juga makin nyaman saat berlama-lama dengan bola. Dengan 83,2% pass completion rate, ia hanya kalah dari Lewis Dunk dan Adam Webster. Atas capaiannya tersebut, White terpilih sebagai Player of The Season dan masuk ke dalam skuad Inggris untuk Euro 2020 menggantikan Trent Alexander-Arnold yang cedera.

Lembaran Baru di Arsenal

White tidak akan pernah membayangkan kalau debutnya di Arsenal akan berjalan seperti roller coaster. Laga melawan Brentford, White menjadi kambing hitam atas kekalahan Arsenal. Jamie Carragher dan Gary Neville melayangkan kritikan pedas setelah laga usai. Mereka menyatakan bahwa White selalu kalah dalam duel udara dan fisik dengan Ivan Toney. Hal ini menjadi bukti bahwa price tag mengundang ekspektasi dan bisa menjadi beban bagi pemain. White mengakui kalau kritikan dari kedua pandit tersebut memicunya untuk tampil lebih baik di tiap laga.

Untuk ukuran bek, tinggi Ben White “hanya”182cm saja. Wajar jika banyak fans yang meragukan kemampuan White saat duel di udara dan beradu fisik. Namun, ia menutupi kekurangannya dengan kemampuan reading the game dan intersepnya. Pemain dengan arketipe ball playing defender ini menjadi salah satu andalan Mikel Arteta. Kemampuan progressive passingnya sangat berguna untuk build-up dari lini belakang. Hingga pekan ke-28, ia berhasil mengumpulkan 13 clean sheets dari 26 kali penampilannya bersama Arsenal.

Dengan performanya tersebut, Southgate kembali memanggilnya untuk laga persahabatan melawan Swiss dan Pantai Gading. Kita berharap White dapat meneruskan form baiknya di level klub dan dapat masuk ke dalam starting line-up Inggris untuk Piala Dunia 2022.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *