Brighton 0 vs 0 Arsenal : Hasil yang Layak

sumber foto : akun twitter @idgooners.com

IdGooners.com – Arsenal pulang dengan satu angka kala bertama ke kandang Brighton Amex Stadium. Laga berjalan sangat alot dan kedua tim kesulitan mencetak gol. Hasil imbang adalah hasil yang layak bagi kedua tim. Dengan hasil ini membawa Arsenal ke peringkat 9 klasemen sementara

SUSUNAN PEMAIN

Arsenal datang dengan skuad terbaiknya, minus Granit Xhaka yang mengalami cedera lutut kanan. Tetapi, Arteta memiliki pengganti yang tidak kalah kompeten, Albert Sambi Lokonga. Di belakang dan di depan masih persis dengan pemain yang sama kala melibas Spurs di Emirates Stadium.

Sementara Brighton bermain tanpa kehadiran Yves Bissouma. Graham Potter menggunakan skema 3-5-2 dengan Maupay dan Trossard di depan. Cucurella dan Veltman mendapatkan kepercayaan untuk menyisir dua sisi sayap. Sementara di belakang tetap menjadi milik Duffy, Dunk, dan Burn yang posturnya sangat intimidatif.

SELALU KESULITAN MENGHADAPI TIM PENGGUNA SKEMA 3 BEK

Brighton berhasil menguasai pertandingan sejak awal. Mereka bermain sangat agresif dan tidak membiarkan Arsenal untuk menguasai bola. Bermain highpress dengan 4-5 pemain. Bukan cuma itu, setiap kehilangan bola, skuad asuhan Graham Potter selalu merespon dengan melakukan counter press oleh 2-3 pemain. Strategi Potter sangat menyulitkan penguasaan bola Meriam London.

Mirip seperti di laga perdana melawan Brentford. Lini tengah Arsenal kalah saing dengan lini tengah lawan yang menempatkan 5 pemain di tengah. Partey dan Sambi cukup tertekan dengan pergerakan Trossard dan Maupay yang sangat mobile. Sehingga, Partey dan Sambi terpaksa untuk lebih fokus bertahan ketimbang mendukung dalam skema menyerang.

Sementara, lima pemain tengah Brighton benar-benar seperti robot. Mereka selalu terlibat penuh dalam fase menyerang, dan bertahan. Sehingga, Brighton selalu unggul dalam jumlah pemain baik dalam menyerang maupun bertahan.

Terutama Cucurcella dan Veltman. Dua sayap ini sangat menyulitkan Tomiyasu dan Tierney. Membuat mereka kesulitan untuk mendukung Saka dan Smith Rowe. Tidak hanya itu, Cucurcella dan Veltman tidak mengenal lelah. Mereka sangat merepotkan dalam memberikan tekanan dan mendominasi sayap selama 90 menit.

ODEGAARD TERISOLASI

Graham Potter benar-benar menyulap Brighton menjadi tim yang sangat agresif. Selain itu, Potter juga paham bahwa peran Odegaard sangat penting bagi build-up Arsenal. Ia menginstruksikan anak asuhnya untuk memberikan highpress sejak awal dan tidak membiarkan penguasaan bola progress ke arah Odegaard.

Dengan melakukan highpress dengan 4-5 pemain hampir tidak ada celah yang mungkin untuk memberikan bola kepada Odegaard. Meskipun Odegaard secara tidak langsung tidak mendapatkan pengawalan ketat, tetapi pemain Brighton selalu menutup jalur passing yang mengarah ke Odegaard bahkan sejak bola masih berada di kaki Ben White atau Gabriel

The Smith sadar dengan situasi ini sehingga ia lebih banyak mengambil inisiatif. Berulang kali ia mendapatkan ruang untuk eksploitasi. Namun pemain muda asal Inggris ini masih belum bijak dalam mengambil keputusan. Tidak hanya itu, tiga pemain belakang Brighton yang berpostur besar hampir selalu berhasil menghalau pergerakan Smith Rowe

LAGI-LAGI RAMSDALE

Secara keseluruhan para pemain Arsenal bermain tidak se-baik laga sebelumnya, kecuali Ramsdale. Ia hanya kebobolan satu gol dari empat pertandingan. Ia hampir selalu menunjukan penyelamatan-penyelamatan yang bikin nepok jidat di setiap laga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *