Brighton vs Arsenal : Momen Reuni Ben White

IdGooners.com – Arsenal akan bertamu ke Amex Stadium untuk menghadapi Brighton and Hove Albion pada pekan ke-7 Liga Inggris musim 2021/2022. Laga ini akan menjadi ajang reuni Ben White yang baru saja bergabung dengan The Gunners. Kedua tim sedang dalam performa terbaiknya. Patut ditunggu siapa yang berhasil menjaga tren positif dan mendapatkan poin penuh.

MINUS GRANIT XHAKA

Kemenangan besar di Emirates Stadium kala menjamu Tottenham Hotspurs dalam laga North London Derby ternyata menyisakan kerugian yang cukup besar. Pada laga tersebut Granit Xhaka mengalami cedera yang cukup serius dan Arteta memutuskan untuk menggantinya dengan Sambi Lokonga.

Tim medis Arsenal melalui Arsenal.com mengkonfirmasi bahwa sang kapten tim nasional Swiss tersebut mengalami cedera di di lutut kanan. Mereka memperkirakan bahwa Xhaka akan absen selama tiga bulan. Artinya, ia baru bergabung di putaran ke dua musim ini.

SKEMA PAKEM ARTETA

Setelah Arteta berhasil tampil dengan kekuatan penuh di dua laga terakhir, pelatih asal Spanyol tersebut menunjukan skema yang berbeda. Melawan Burnley, Arteta bermain dengan skema 4-1-4-1, sedangkan dalam laga North London Derby, Arteta memilih bermain dengan skema 4-2-3-1. Dua skema ini berpotensi menjadi skema pakem Arteta untuk mengarungi sisa kompetisi musim ini.

Bermain dengan skema 4-1-4-1 membuat Arsenal bermain sangat agresif tapi rentan ketika menghadapi serangan balik. Meskipun begitu, kehadiran Tomiyasu yang memiliki kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya membuat transisi The Gunners berjalan lebih baik. Oleh karena itu, semenjak Tomiyasu bermain, Arsenal tidak pernah kebobolan dari skema serangan balik.

Tetapi, melihat komposisi skuad Arsenal musim ini akan lebih ideal jika menggunakan skema 4-2-3-1. Persis seperti apa yang Arteta terapkan di North London Derby. Skema ini menjanjikan suatu keseimbangan dan sangat cocok untuk mendominasi penguasaan bola.

Tidak hanya itu, pada laga North London Derby sangat jelas bahwa skema ini membuat sirkulasi bola Arsenal lebih cair. Jarak antar pemain cukup rapat. Serangan lebih variatif karena Odegaard, Smith Rowe, dan Bukayo Saka tidak terlalu terpaku dengan posisinya. Dan yang paling penting, semua kualitas pemain termaksimalkan.

TETAP CADANGKAN PEPE DAN WAKTUNYA SAMBI KEMBALI

Cedera panjang Xhaka menjadi kesempatan Sambi untuk unjuk gigi. Secara tidak langsung ia mendapatkan panggung yang sangat pas. Tiga bulan seharusnya cukup baginya untuk membuktikan kualitasnya. Pada laga sebelumnya, Sambi tampil cukup menjanjikan. Tetapi, ia masih harus terus mengembangkan permainan agar mampu memberikan kontribusi lebih besar kepada tim.

Besar kemungkinan Arteta akan mempertahankan starting line-up kala menjamu Spurs. Posisi Xhaka untuk Sambi, Bukayo Saka, Odegaard, dan The Smith berada di belakang Aubameyang, dan 4 pemain belakang yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Yang paling penting, tetap cadangkan Pepe.

Mencadangkan Pepe adalah poin yang sangat penting. Mantan pemain Lille ini perlu sadar bahwa ia tidak bisa terus bermain dengan gaya bermain yang memperlambat bola. Ia harus melihat Saka yang bermain lebih taktis. Pepe mungkin bisa tampil sebagai supersub untuk menambah daya gedor dan meningkatkan potensi tembakan dari luar kotak penalti.

Jika Arsenal mampu unggul di babak pertama, Pepe bisa masuk di menit 60-an. Jangan sampai Arteta terlambat lagi dalam melakukan pergantian. Pemain Arsenal belum berada pada level yang mampu mendominasi 90 menit dengan pemain yang sama. Sehingga, pergantian pemain sangat penting untuk menjaga konsistensi permainan di lapangan.

MENJAGA KELEBARAN DAN BIARKAN ODEGAARD BERKREASI

Untuk menghadapi Brighton yang menggunakan skema 3-4-3 sangat penting untuk menjaga kelebaran. Skema ini unggul di area sayap. Tetapi, meninggalkan celah di tengah karena praktis hanya ada dua pemain di area tengah. Celah ini yang bisa Arsenal manfaatkan untuk dapat menciptakan peluang.

Dalam situasi on posession bola di kaki Partey atau Sambi, Tierney dan Tomiyasu perlu sedikit overlap dan berdiri sedekat mungkin dengan garis lapangan. Tujuanya agar pemain sayap Brighton tetap berada di area sayap. Sehingga, The Gunners mendapatkan keunggulan jumlah pemain di tengah.

Pada kondisi seperti ini, dua pemain tengah Brighton akan menjaga zona passing yang mengarah ke kotak penalti. Sehingga, Odegaard tidak akan mendapatkan penjagaan yang ketat. Saat itulah Odegaard mendapatkan kebebasan bergerak dan berkreasi.

MEWASPADAI MAUPAY

Saat ini Brighton menduduki peringkat ke-6 dengan 4 kemenangan, 1 seri, dan 1 kekalahan. Ia berada 4 peringkat di atas Arsenal dengan selisih 4 poin. Secara produktivitas, Brighton sedikit unggul dari Arsenal dengan catatan 8 gol dan hanya kebobolan 5 gol dari 7 pertandingan.

statistik dari understat

Meski hanya mencetak 8 gol, angka tersebut cukup untuk mewaspadai efektivitas Brighton. Pasalnya, jika melihat dari xG (expexted goal), Brighton terbilang tidak perlu membutuhkan banyak peluang untuk mencetak gol. Dari nilai xG sebesar 6,58, skuad asuhan Graham Potter mampu mencetak 8 gol.

Sementara Arsenal tidak menunjukan efektivitas yang baik. Skuad asuhan Mikel Arteta membutuhkan banyak peluang untuk mencetak satu gol. Berdasarkan data dari understat menunjukan bahwa Meriam London mencatatkan nilai xG sebesar 7,00 tetapi hanya mampu mencetak 5 gol.

statistik dari understat

Peran Neal Maupay sangat vital bagi Brighton. Gabriel dan Ben White perlu sangat mewaspadai pemain mungil satu ini. Ia telah mencetak 4 gol dari 8 gol yang dicetak oleh Brighton. Ia sangat berbahaya dan jauh lebih efektif dari seluruh pemain depan Arsenal.

Posturnya yang mungil membuatnya dapat bergerak lebih lincah. Ia juga sangat cocok untuk skema serangan balik dengan memanfaatkan kecepatan. Tidak heran ia berada di jajaran top skor dengan catatan selisih antara xG (expected goal) dan G (goal) yang sangat baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *