Hijrah ke Highbury

IDGooners.com – Cerita yang lebih populer di telinga kita adalah perpindahan markas dari Highbury ke Emirates Stadium. Wajar, karena Highburry meninggalkan banyak kenangan sebagai markas Meriam London. Banyak kejadian bersejarah terjadi di Highburry. Salah satunya adalah The Invincibles.

Namun, Highburry ternyata bukan markas pertama Arsenal. Terpilihnya Highbury sebagai markas pun mengandung latar belakang dan sejarah yang layak kita ketahui. Ada juga tokoh yang berperan besar atas kepindahan The Gunners ke Highbury. Demi menjawab rasa penasaran, seperti ini lah cerita hijrah ke Highbury.

Kenapa Harus Pindah ?

Kala itu, Arsenal masih bernama Woolwich Arsenal yang tentunya bermarkas di Woolwich (bagian selatan-tenggara London). Klub ini bermain di divisi utama namun masih jauh untuk menjadi tim pesaing gelar juara. Bahkan, dalam periode tahun 1904-1913 Woolwich Arsenal hanya dua kali berhasil finish di atas peringkat 10. Kasian.

Kondisi seperti ini berlangsung tidak hanya satu atau dua tahun saja. Akibatnya, popularitas Woolwich Arsenal terus menurun, merosot, bahkan terjerembab. Menurunya popularitas tentu mengurangi jumlah fans atau penonton kandang. Stadion jadi jarang penuh dan berpengaruh ke kondisi finansial klub. Dengan keadaan yang semakin runyam ini, Woolwich Arsenal semakin kerepotan.

Menurut informasi dari blog bernama woolwicharsenal, penurunan jumlah pononton ini disebabkan oleh pengaturan transportasi yang buruk antara London dan Kent Utara tempat Arsenal bermain (kandang). Kabarnya hanya ada satu trem per jam. Ditambah lagi, kala itu Woolwich Arsenal berada pada posisi rendah di liga. Dan yang terpenting, adanya penurunan lapangan kerja di pabrik persenjataan.

Ada juga kabar bahwa penurunan ini berasal dari terlalu banyaknya tim sepak bola profesional di London. Namun, jika kita membaca di situs resmi Arsenal, kepindahan ke Highburry atas dasar ambisi dan kebutuhan. Jika tidak pindah, klub ini tidak akan bertahan apalagi menjadi salah satu klub paling besar di Eropa seperti yang kita lihat sekarang.

Kenapa Harus Highburry ?

Urgensi kala itu memang sebatas “pokonya Woowich Arsenal harus pindah”. Namun pertanyaan selanjutnya adalah pindahnya kemana?

Pemilihan Highburry tidak lepas dari salah satu dewan petinggi Woowich Arsenal kala itu, Henry Norris. Salah satu alasan terpilihnya Highburry secara teknis memiliki akses dan fasilitas transportasi lebih baik. Secara spasial, lokasi ini juga dekat dengan wilayah-wilayah yang berpotensi akan menjadi basis pendukung.

Kronologi

Sir Henry Norris (sumber gambar : bola.com)

Di tengah ruwetnya kondisi internal Woolwich Arsenal, Henry Norris membeli sebagian besar saham klub pada tahun 1910. Norris yang juga merupakan pemilik Fulham mendapatkan sambutan baik di jajaran dewan petinggi klub. Ia juga sadar bahwa klub ini sedang mengalami krisis finansial.

Sebagai langkah pertama mengurai krisis finansial ini, Norris berencana untuk menggabungkan Woolwich Arsenal dengan Fulham. Nantinya, tim ini akan bermarkas permanen di Craven Cottage. Ia menambahkan klub ini akan menjadi klub super di London. Rencana ini malah diblokir oleh pihak Football League.

Selama musim di mana tim terdegradasi (untuk pertama dan satu-satunya), mereka percaya dia sengaja membocorkan berita tentang langkah yang diusulkan dan kurang berinvestasi dalam tim, yang dia tahu akan menurunkan penonton dan membuat kasus untuk relokasi lebih kuat. Surat kepada pers lokal menuduhnya menjual jiwa klub. Satu, dikirim ke Kentish Gazette, akan menjadi kenyataan bagi para penggemar Wimbledon hampir seabad kemudian

“Mr Norris telah memutuskan bahwa keuntungan finansial lebih penting daripada melindungi klub lokal kami. Dia membuat kesalahan. Anda tidak dapat ‘mewaralabakan’ klub sepak bola – Woolwich Arsenal harus tinggal di dekat Woolwich. Akankah Norris menganjurkan untuk memindahkan Liverpool ke Manchester? Orang-orang seperti dia tidak memiliki tempat dalam sepak bola asosiasi.”

Pada akhirnya, Norris melupakan soal fusion dengan Fulham. Ia akhirnya memilih sebuah situs di Highbury, London Utara untuk menjadi markas baru Woolwich Arsenal. Meskipun ada keberatan baik dari penggemar yang ada di Woolwich maupun penduduk sekitar Highbury, Norris tetap teguh dengan keputusannya.

Dengan berpindahnya ke London Utara, menjadi awal rivalitas antara Arsenal dengan Tottenham Hotspurs yang lebih dulu berlokasi di London Utara. Arsenal memang pendatang baru tapi ternyata sampai saat ini dari segi prestasi justru lebih banyak.

Kabarnya, Norris merogoh kocek sedalam 125.000 poundsterling (setara dengan 12.575.019 poundsterling pada tahun 2020) untuk membangun stadion baru. Stadion yang nantinya bernama Highbury ini hasil karya dari Archibald Leitch. Woolwich Arsenal akhirnya resmi pindah pada bulan September tahun 1913.

Tahun demi tahun berjalan, Woolwich Arsenal akhirnya berubah nama menjadi Arsenal (saja). Stadion Highbury menjelma jadi stadion yang sangat legendaris. Ketika Arsenal pindah markas ke Emirates Stadium, tidak sedikit pemain hingga fans yang menyayangkan kepindahan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *