Inaki Cana Pavon Sosok Di Balik Leno dan Ramsdale

IdGooners.comTidak banyak tim yang memiliki dua penjaga gawang yang sama baiknya. Tetapi, Arsenal musim ini memiliki dua kiper dengan kualitas yang tidak jauh berbeda. Leno sudah tidak perlu diragukan lagi karena ia telah membuktikan diri selama lebih dari dua musim. Sementara Ramsdale dalam 4 pertandingan terakhir tampil menjanjikan.

Performa Leno dan Ramsdale berada di bawah pengawasan seorang pelatih kiper Arsenal asal Spanyol, Inaci Cana Pavon. Inaci menjadi kaki tangan Arteta untuk urusan performa penjaga gawang baik secara teknis maupun taktis.

Arsenal goalkeeping coach Inaki Cana Pavon and Bernd Leno. – Photo by David Price./Arsenal FC via Getty Images posted by arsenalinsider.com

PERJALANAN KARIR

Inaci Cana Pavon bergabung dengan Arsenal tidak lama setelah Arteta ditunjuk untuk menukangi Meriam London. Sebelum bergabung dengan The Gunners, ia berkarir di Nordsjaelland (2017-2018) dan Brentford (2018-2019). Ia sudah memegang lisensi A UEFA sebagai bekalnya untuk berkarir di dunia kepelatihan.

Ia menjadi andalan Arteta untuk menjaga performa Bernd Leno, Aaron Ramsdale, dan bahkan Emi Martinez yang sudah hijrah ke Aston Villa. Cana Pavon sangat berperan atas performa Leno yang sering menyelamatkan kekacauan lini belakang Arsenal. Bahkan ia sempat membuat Arsenal memiliki 2 kiper sama hebatnya yaitu Leno dan Emi juga Leno dan Ramsdale.

Melansir dari football.london, Leno mengakui bahwa kehadiran Cana Pavon sangat membantu performa penjaga gawang. Kiper asal Jerman tersebut menyebutkan bahwa Cana Pavon selalu bekerja secara taktis dan teknis. Ia secara gamblang menjelaskan bahwa Cana Pavon sedikit menekankan kepada fisik para pemain.

Inaki bekerja sedikit lebih banyak kepada fisik para pemain. Dia banyak melatih dengan gerakan-gerakan dinamis. Tetapi, saya rasa kami (para kiper) setuju dengan caranya melatih dan memiliki pola pikir yang sama

Ujar Bernd Leno kepada football.london

MENJAWAB KEPUTUSAN KONTROVERSIAL

Keputusan kontroversial yang Inaci dan Arteta lakukan musim lalu adalah melepas Emiliano Martinez ke Aston VIla. Banyak sekali perdebatan di kalangan pengamat dan fans tentang kepindahan Emi. Pasalnya, pada saat itu performa Emi sangat menonjol dan berhasil membawa Arsenal memenangkan gelar Piala FA ke-14.

Selain itu, keputusan Inaci memboyong Alex Runarsson dinilai sebagai sebuah kesalahan. Karena, keputusan Arteta memboyong Runarsson atas dasar rekomendasi dari Inaci. Saat itu, Inaci menginginkan Alex sebagai pengganti Emiliano Martinez untuk menjadi pemain pelapis Leno.

Sayangnya, keputusan Inaci ternyata berujung menjadi keputusan yang salah. Runarsson dinilai belum cukup pantas untuk bermain di kasta tertinggi Liga Inggris. Sehingga, Arteta meminjamkan sang pemain ke OH Leuven (klub di divisi pertama Belgia) dan kemungkinan besar Arsenal akan melepasnya.

Dua keputusan kontroversial yang telah Inaci perbuat terjawab dengan keputusanya mendatangkan Aaron Ramsdale. Awalnya, keputusan mendatangkan Ramsdale menuai perdebatan lagi di kalangan fans. Pasalnya, Ramsdale berasal dari klub yang terdegradasi. Fans khawatir bahwa Ramsdale akan membawa Arsenal terdegradasi juga. Tetapi, kita semua sadar bahwa itu hanyalah cocoklogi belaka.

Kenyataanya, sejauh ini Ramsdale hanya kebobolan satu gol saja dari empat pertandingan. Tidak hanya itu, pada setiap pertandingan Ramsdale tampil sangat solid. Melakukan beberapa penyelamatan gemilang yang membuat jantung penonton berhenti berdetak. Bisa dibilang penampilan Ramsdale sangat menjanjikan.

Cocoklogi Ramsdale dengan degradasi perlahan memudar sekaligus menjawab keputusan kontroversial dari seorang Inaci Cana Pavon. Jika performa Leno dan Ramsdale terus meiningkat dan kosnsiten. Arsenal dan para fansnya tidak perlu khawatir. Siapapun yang berada di bawah mistar, memiliki kualitas yang sama baiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *