Kevin Balvers : Football Methodology Analyst Pertama Arsenal

sumber foto : akun twitter @ACL_Soccer

IdGooners.com – Gema Rebuilding Arsenal semakin santer terdengar. Perlahan progress yang diharapkan fans mulai terlihat. Apalagi sejak anak asuh Mikel Arteta mencatatkan hasil positif pada 10 laga terakhir di seluruh kompetisi. Aura optimism sedang menyelimuti fans The Gunners sambil tetap rendah hati dan terus mengkritisi.

Rebuilding Arsenal terlihat jelas dari kebijakan transfer Edu dan Arteta. Enam pemain yang datang di bursa transfer musim panas lalu berusia di bawah 25 tahun. Praktis pemain senior di line-up utama Arteta saat ini hanya ada 3 orang. Yaiut Aubameyang, Lacazette, dan Thomas Partey.

Namun, Rebuilding Arsenal juga berlaku untuk staf pelatih. Selain merekrut Nicolas Jover untuk mengurusi soal set piece, Arsenal juga merekrut Kevin Balvers di musim panas lalu. Balvers menjabat sebagai Football Methodology Analyst pertama yang pernah dimiliki Meriam London. Kedatangan Balvers cukup strategis dan dapat menambah sudut pandang di dalam staf pelatih.

PERJALANAN KARIR

Balvers memang memiliki latar belakang sepak bola. Ia adalah lulusan Total Soccer Method (TSM) di Dutch Soccerschool dari tahun 2012 sampai 2013. Balvers memperlajari metodologi secara menyeluruh. TSM berfokus untuk seluruh aspek dalam pengembangan tim.

Setelah lulus, Balvers langsung mendapatkan kesempatan bergabung dengan Vitesse Arnheim di tahun 2014 sebagai Head of Performance Videoanalysis. Karirnya bersama Vitesse berlangsung selama enam tahun. Pengalaman ini membuat Balvers semakin banyak memakan asam dan garam di dunia kepelatihan.

Pada tahun 2015, Balvers mendapatkan kesempatan sebagai Performance Analyst di tim nasional Curacao. Bersama Patrick Kluivert yang menjabat sebagi pelatih utama, mereka berhasil memenangkan Carribean Cup 2017 serta mencatatkan sejarah membawa Curacao ke kualifikasi Gold Cup 2017 di Amerika Serikat.

Balvers juga sempat menjabat sebagai Performance and Innovation Methodology Analyst untuk F.C. Barcelona pada tahun 2019-2020. Berbeda dengan jabatanya di Vitesse atau tim nasional Curacao, hubungan pekerjaanya hanya bersifat freelance.

Awal tahun berikutnya, Balvers mencoba peruntungan di Swedia dengan bergabung bersama Malmo FF sebagai Methodology and Innovation Analyst. Namun, karirnya bersama Malmo tidak berlangsung lama. Lima bulan kemudian ia memutuskan untuk berhenti. Melihat pencapaian dan pengalaman Kevin Balvers, manajemen Arsenal merekrutnya pada bulan Juli 2021.

PERAN BALVERS

Peran yang Balvers emban jarang terjadi, terutama di Liga Inggris. Melansir dari trainingground.guru hanya Francisco Belo di Wolves yang memiliki peran sama seperti Balvers di Arsenal. Seorang Football Methodology Analyst memiliki peran utama untuk melakukan analisis sebelum dan sesudah pertandingan, memantau dan mengadaptasi tren sepak bola secara global, juga menerapkan kerangka latihan yang paling cocok untuk taktik yang pelatih inginkan.

Pengalaman Balvers yang pernah menjabat sebagai seorang Head of Performance Videoanalysis tentu akan sangat membantu Arteta dalam melakukan evaluasi permainan. Balvers mungkin perlu didukung dengan berbagai perangkat atau teknologi yang mampu menunjukan lebih banyak perspektif dalam suatu video.

Merekrut Kelvin Balvers memang selaras dengan keinginan Edu yang ia jelaskan di awal musim. Bahwa Edu ingin menggunakan lebih banyak pendekatan yang berbasis data.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *