IdGooners.com – Tiga poin berhasil diraih oleh Tim Meriam London kala menjamu West Bronwich Albion (WBA) di Emirates Stadium dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-35. Hasil ini membawa Arsenal ke peringkat 9. Sekaligus menggiring pasukan Sam Allardyce ke divisi championhip
SUSUNAN PEMAIN
Tim tuan rumah kali ini mempercayakan Martinelli sebagai ujung tombak. Di atas kertas, Arsnal bermain dengan skema 4-2-3-1. Saka bermain sebagai bek kiri. Willian dan Pepe berada di sayap didukung Ceballos dan El Neny sebagai Double Pivot.
WBA kembali bermain dengan mengandalkan Gallagher di tengah. Dia bertugas mendukung tiga pemain andalan Pereira, Diagne, dan Robinson untuk mendapatkan gol cepat. WBA ingin bermain lepas dan meraih kemenangan
BABAK PERTAMA
Skema 4-2-3-1 Tim London Merah ternyata hanya di atas kertas. Saka yang lebih ke depan dan Chambers yang lebih banyak turun secara tidak langsung membentuk skema 3-4-3. El Neny dan Ceballos juga tidak terlalu berada di depan untuk mempermudah keluar dari tekanan. Sedangkan Smith Rowe bergerak bebas di antara lini tengah dan lini belakang WBA.
WBA justru bermain cukup terbuka. Mereka berusaha merebut dan menguasai bola. WBA benar-benar ingin menang dan tidak hanya mengincar hasil imbang.
Awal babak pertama, transisi Arsenal sangat buruk. Antisipasi dan transisi dari menyerang ke bertahan menciptakan celah di lini belakang. Alhasil, WBA mendapatkan dua peluang dari serangan balik. Beruntung masih mentah.
SAKA BERMAIN SANGAT NYAMAN
Perlahan tim tuan rumah bermain lebih rapi. Bukayo Saka mengekploitasi sisi kanan pertahanan WBA. Terhitung di babak pertama, Saka berhasil masuk dan memberikan umpan mendatar ke dalam kotak penalti sebanyak 6 kali. Sayang masih belum ada yang mampu menyambut umpan manja dari sang bintang muda.
Permainan kombinasi pendek yang sama sekali tidak terlihat di semi final Liga Eropa justru sangat terlihat di pertandingan ini.
Terbukti gol pertama hadir melalui kombinasi pendek di sisi kiri. Willian, Saka, dan Smith Rowe melakukan umpan pendek cepat yang dimanfaatkan Saka untuk kembali mengirimkan umpan tarik ke dalam kotak penalti. Smith Rowe datang dari belakang dan menyambut umpan matang dari Saka.
GABI HARUS BANYAK BERLATIH POSITIONING
Gabi Martinelli tampak kesulitan mencari celah. Memang jarang sekali Gabi bermain di posisi penyerang tengah. Meskipun Pepe dan Saka beberapa kali berhasil memberikan umpan untuk Gabi. Sayang, posisi Gabi masih belum tepat.
SALAH BESAR MEMBERIKAN RUANG TEMBAK UNTUK PEPE
Babak pertama diwarnai dengan gol spektakuler dari Nicolas Pepe. Pepe yang bermain di sisi kanan berusaha melakukan cut inside untuk menemukan ruang tembak.
Usahanya membuahkan hasil di menit ke-36. Pemain belakang tidak memberikan pressing atau menutup ruang tembak dari mantan pemain Lille tersebut. Melihat celah tersebut, Pepe melesatkan tendangan keras terukur ke pojok gawang Johnstone
BABAK KEDUA
Hingga menit ke-60. Permainan tidak banyak berubah. Tim tamu masih lebih banyak tertekan dan sulit mengembangkan permainan. Meskipun beberapa setengah peluang tercipta, namun masih belum mampu membobol gawang Leno.
Arsenal nampak terlena dan mengendorkan tekanan kepada WBA. Alhasil WBA mencetak gol balasan dari serangan balik ceptat.
Pereira menggiring bola dari tengah. Transisi yang tidak sempurna menciptakan ruang tembak bagi sang ujung tombak. Tendangan cukup keras menyusur tanah dari Pereira ke pojok gawang Leno membawa WBA memperkecil kedudukan.
PERMAINAN TUAN RUMAH SEMAKIN MENURUN
Pasca gol balasan dari Pereira, permainan Arsenal semakin memburuk. WBA memanfaatkan dengan melakukan pressing ketat. WBA sepertinya baru sadar bahwa mereka terlalu memberi keleluasaan kepada tim tuan rumah. Berulang kali Arsenal gagal menguasai bola. Sebaliknya WBA berhasil menciptakan peluang berbahaya.
Beruntung Gabriel dan Holding bermain cukup solid. El Neny dan Ceballos yang kesulitan menguasai bola dan menciptakan keseimbangan seolah tertutup oleh Gabriel dan Holding. Berulang kali serangan balik yang lolos dari El Neny dan Ceballos dapat dimentahkan oleh duet Gabriel/Holding
ARTETA KEMBALI BEREKSPERIMEN
Tidak seperti biasanya, Arteta mengganti 2 pemain sebelum menit ke-65. Biasanya di kondisi menang atau kalah, Arteta baru melakukan pergantian di atas menit ke-65.
Arsenal bermain dengan skema 4-4-2 setelah Lacazette dan Tierney masuk. Menempatkan Lacazette dan Willian di depan didukung Saka dan Pepe di kiri dan kanan.
Eksperimen Arteta terlihat sangat prematur. Para pemain di lapangan masih kebingungan untuk menerapkan skema mantan pelatih Pep Guardiola tersebut. Permainan Arsenal tidak membaik dan tidak efektif. Beruntung WBA belum berhasil memanfaatkan dengan baik.
GOL PERTAMA WILLIAN
Akhirnya, setelah 34 pekan Arsenal berlaga di Liga Primer Inggris, Willian berhasil mencetak gol. Willian melesatkan tendangan bebas cantik ke pojok kanan gawang.
KREDIT UNTUK SAKA DAN SMITH ROWE
Smith Rowe yang bermain sangat mobile. Arteta mungkin memberikan free role kepada Smith Rowe. Dia mengakses semua celah pertahanan WBA. Mengisi ruang antar pemain tengah dan pemain belakang. Membuat pertahanan WBA kebingungan
Bukayo Saka mengobrak-abrik sisi kanan pertahanan WBA dengan sangat konsisten. Sejak babak pertama dimulai, terhitung sudah 8 kali Saka memberikan umpan mendatar yang sangat berbahaya. Namun hanya satu yang berbuah gol.
Sungguh sangat amat menyenangkan sekaligus miris. Musim ini Arsenal “digendong” oleh pemain belia. Menarik untuk melihat perkembangan para pemain muda seperti Saka dan Smith Rowe yang memberikan kontribusi besar untuk tim.