Laporan Pertandingan Liga Inggris : Newcastle 0 – 2 Arsenal

IDGooners.com — Arsenal berhasil mencuri 3 angka di St Jame’s Park Stadium dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-34 hari Minggu, 2 Mei 2021. Hasil tersebut membawa Arsenal ke peringkat 9. Sekaligus meningkatkan percaya diri jelang menghadapi leg ke-2 semi final Liga Eropa melawan Villareal

Sumber Gambar : DetikSport

SUSUNAN PEMAIN

Tim tuan rumah bermain dengan skema 3-5-2. Skema yang sangat masuk akal untuk berusaha melawan lini tengah Arsenal dan berusaha menguasai pertandingan sejak awal. Jonjo Shelvey dan Miguel Almiron akan menjadi otak permainan Newastle. Calum Wilson dan Saint-Maximin dipasang untuk mengefektifkan setiap peluang yang tercipta

Arsenal kembali bermain dengan skema 4-2-3-1. Menarik melihat Leno digantikan dengan Maty Ryan di bawah mistar. Kali ini Partey, Smith Rowe, dan Saka diistirahatkan dan digantikan oleh Ceballos, El-Neny dan Odegaard di lini tengah. Aubameyang menjadi juru gedor utama didukung Martinelli di sisi kiri dan Willian di sisi kanan.

BABAK PERTAMA

Di 15 menit awal pertandingan, Arsenal langsung mengambil inisiatif penguasaan bola. Ceballos, El-Neny dan Odegaard mampu nenjaga keseimbangan sirkulasi bola antara menyerang dan bertahan.

Beruntung Arsenal menurunkan David Luiz. David Luiz yang merupakan bek dengan kemampuan inisiasi serangan cukup baik.

Terbukti di menit ke 5, gol pertama dimulai dari kaki David Luiz yang mengirim umpan ke ruang di depan Bellerin. Bellerin berlari membawa bola dan mengirimkan umpan mendatar ke arah Aubameyang. Auba gagal memanfaatkan peluang matang dari Bellerin. Beruntung bola jatuh ke kaki El-Nenny dan dituntaskan dengan tendangan ke pojok kanan gawang Dubravka.

Terlihat sekali perbedaan peran Bellerin dibanding bek sayap Arsenal yang lain. Ketika mendapat ruang di depan, Bellerin lebih cepat, lebih tajam, dan mampu menarik pemain belakang lawan.

Newcastle mulai memberikan perlawanan di 30 menit akhir babak pertama. Pressing Arsenal cenderung kendor dan Newcastle berhasil lebih banyak menguasai bola. Arsenal dipaksa bermain bertahan. Usaha Newcastle berbuah peluang berbahaya di menit 18. Matt Richie lolos dari penjagaan Bellerin dan memberikan umpan ke lini ke dua. Sayang tembakanya masih dimentahkan oleh Ryan.

Celah Arsenal sebenarnya ada di sisi kanan. Bellerin sering membantu serangan, dan mayoritas serangan Arsenal juga berasal dari sisi kanan. Sehingga Newcastle sadar ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk serangan balik.

Momen penguasaan bola Newcastle tidak berlangsung lama dan permainan kembali dikuasai Arsenal sampai peluit babak pertama dibunyikan. Babak pertama ditutup dengan skor 0-1 untuk tim tamu yang dicetak oleh El-Neny.

BABAK KEDUA

Tidak terjadi banyak perubahan di babak kedua. Praktis Arsenal menguasai pertandingan dan Newcastle kesulitan untuk keluar dari tekanan Arsenal. Peluang terbesar Newcastle di babak kedua datang dari tendangan dari luar kotak penalti Jonjo Shelvey. Namun masih dapat diblok oleh Calum Chambers.

Sebaliknya Arsenal berhasil menjaga tempo dan terus menekan Newcastle. Hasilnya di menit 66 Arsenal berhasil memperjauh keunggulan berkat gol terbang Aubameyang menyambut umpan silang tajam dari Gabriel Martinelli.

Seperti sudah menjadi penyakit Arsenal, setiap Arsenal mencetak gol selalu diiringi dengan pressing yang menjadi kendor. Newcastle berusaha keluar namun masih belum mampu mengembangkan permainan.

Arteta memasukan Nicolas Pepe menggantikan Aubameyang setelah sebelumnya David Luiz ditarik keluar akibat ada masalah di hamstring kiri dan digantikan oleh Calum Chambers. Juga memasukan Partey menggantikan Odegaard untuk memberikan tenaga segar di lini tengah.

Kredit untuk Ceballos yang bermain sangat mobile. Berusaha mengisi ruang kosong diantara pemain Newcastle dan memberikan opsi kombinasi di sisi kiri dan kanan Arsenal. Juga untuk Gabriel Martinelli yang mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Newcastle dan berhasil mencatat satu assist.

Pertandingan berakhir dengan skor 0-2 untuk keunggulan tuan rumah. Pertandingan yang cukup baik bagi Arsenal namun bukan berarti Arsenal sudah mencapai puncak permainan. Masih banyak evaluasi terutama di transisi antara menyerang dan bertahan. Ketika pos yang diisi Bellerin kosong akibat overlap yang dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *