Lika-Liku Bukayo Saka

Bagi pemuda seperti Bukayo Saka, tanggung jawab yang ia pikul di punggungnya sungguh amat besar. Tapi entah bagaimana caranya, Saka berhasil mentransformasi beban itu menjadi “bensin” yang membawanya melesat di atas rumput Emirates Stadium.

Kontribusi dan konsistensinya membuat Arteta tidak ragu untuk selalu memberikan kepercayaannya. Maka tidak heran, jika pemain yang belum genap berusia 21 tahun ini, tidak pernah absen di Premier League sekaligus menjadi top scorer dan top assist bagi The Gunners musim ini.

Sumber gambar : Akun Twitter Bukayo Saka @BukayoSaka87

Cerita ini bermula dari cuitan Bukayo Saka pada tanggal 17 Desember 2020. Ia hanya menulis 5 kata saja, “You Deserve More Arsenal Fans” tidak lupa ia menambahkan emoticon patah hati. Tweet ini muncul setelah Arsenal hanya mampu meraih hasil imbang di St. Mary’s Stadium dan hanya meraih 1 poin dari 3 laga terakhir, plus 2 kartu merah. Sungguh memilukan.

Postingan bernada negatif seperti ini jarang terlihat di lini masa akun twitter pemuda berusia 20 tahun ini. Ia lebih menyukai cuitan tentang dirinya atau timnya yang bernada positif. Maka dari itu, anomali seperti ini tentu mengundang atensi lebih dari fans.

Hanya ada dua kemungkinan yang melatarbelakangi cuitan ini. Pertama, lip service. Kemungkinan ini biasanya hanya sebatas kepentingan komunikasi publik saja agar fans merasa pemainnya bertanggung jawab dan segera berbenah. Biasanya, akhir cerita dari lip service hanya berakhir pada harapan kosong. Kedua, curahan hati atas kekecewaan yang ia rasakan secara personal. Kemungkinan kedua ini berdampak lebih positif dan akan mengubah rasa kekecewaan menjadi motivasi tambahan.

Untuk membuktikan di antara dua kemungkinan tersebut, hanya ada satu cara yaitu mengukur progressivitas. Jika Saka “di situ-situ aja”, maka kemungkinan besar cuitan tersebut hanya lip service. Tapi jika ternyata Saka berkembang secara performa, kontribusi, dan konsistensi, maka cuitan tersebut berasal dari curahan hatinya yang paling dalam.

___

Musim kompetisi 2020/2021 berakhir dengan Arsenal finish di peringkat ke-8. Saka terpilih menjadi Player of The Season dengan 5 gol dan 3 assist dari 32 pertandingan Premier League. Hasil yang mengecewakan ini semakin membebani Bukayo Saka dari berbagai sisi. Beruntung, Saka barhasil menarik perhatian Gareth Southgate untuk bergabung dalam skuad The Three Lions dalam melakoni turnamen bergengsi, EURO 2021.

Dalam usahanya Saka untuk terus bertumbuh dan berkembang, ia justru mendapat hantaman yang tak kalah pedihnya. Pemain yang belum genap berusia 21 tahun menjadi salah satu kambing hitam atas kegagalan Tim Nasional Inggris dalam final EURO 2021 melawan Italia. Ia mendapatkan berbagai serangan mental (termasuk rasisme) dari pendukung The Three Lions atas kegagalanya dalam mengeksekusi penalti.

Tragedi di Wembley ini tentu semakin memberatkan punggung Bukayo Saka. Setelah menjalani musim yang buruk bersama Arsenal, kini ia menjadi bulan-bulanan publik Inggris. Bagi seorang pemain yang belum dalam usia matang, masa-masa penuh tekanan adalah mimpi buruk.

___

Beruntung, klub dan fans paham betul situasi yang Saka hadapi. Mereka sebisa mungkin mengangkat moral dan mental sang bintang muda.

Sebelum musim 2021/2022 dimulai, Arsenal mendapatkan ribuan ucapan dukungan moral dari fans, khusus untuk Bukayo Saka. Klub menyusun seluruh surat tersebut dalam dinding yang terletak di pusat latihan The Gunners, London Colney. Bintang muda Arsenal dan Timnas Inggris ini merasa tertegun dan mengaku kehabisan kata-kata.

Saya tidak bisa berkata-kata. Bagaimana saya bisa mengucapkan terima kasih untuk semua ini? Bisakah saya mengambil semuanya dan membawanya pulang?

ujar Bukayo Saka dalam video singkat yang diunggah pada akun twitter resmi Arsenal (@Arsenal)
sumber foto : TalkSport

Dukungan moral langsung dari fans terlihat remeh, namun bagi pemain, apalagi pemain muda seperti Bukayo Saka, pesan ini sungguh sangat berharga dan membuat ia sadar, bahwa Bukayo Saka tidak sendirian.

___

Mendapat suntikan moral, ternyata tidak semerta-merta mempu membantunya untuk membuka musim dengan indah. Badai cedera dan kasus Covid-19 yang menghinggapi beberapa anak asuh Mikel Arteta membawa mereka ke jurang gelap bernama losestreak 3 in a row. Situasi ini sedikit banyak menarik kembali Bukayo Saka ke kondisi penuh tekanan.

Berbekal pengalaman EURO 2021, mental Saka menebal secara natural. Ia turut berkontribusi besar atas capaian The Gunners yang mampu bangkit dari losestreak menjadi winstreak. Arteta sadar akan hal ini dan ia pun turut membantu Saka dengan terus memberikan kepercayaan penuh kepadanya.

Saka menjelma menjadi bintang muda Meriam London dan mampu bangkit dari keterpurukan. Dengan usianya yang masih sangat belia, ia diharapkan terus berkembang dan mencatatkan berbagai prestasi bersama Arsenal. Meskipun The Gunners hanya berhasil finish di peringkat 5, tidak menampik fakta bahwa Bukayo Saka telah jauh berkembang dari berbagai aspek.

Kemarin, Bukayo Saka resmi mempertahankan gelarnya sebagai Player of The Season.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *