
IdGooners.com – Etihad Stadium menjadi saksi pertemuan ke-204 antara Manchester City dengan Arsenal. Pertandingan ini sangat penting bagi kedua tim. Arsenal sedang berusaha mendapatkan poin pertama sekaligus keluar dari zona degradasi. Sementara Manchester City masih perlu membangun konsistensi di tengah skuad yang belum lengkap.
PARTEY ABSEN TIERNEY DAN SAKA SIAP
Gabriel Magalhaes masih mengalami masalah di lutur kanannya. Progres pemulihannya cukup baik dan ia telah kembali berlatih bersama skuat. Sementara Ben White masih berstatus positif Covid-19. Ia telah melewatkan dua pertandingan. Tim medis akan memeriksa ulang kondisi fisiknya di hari Sabtu nanti.
Thomas Partey dipastikan absen membela Arsenal kala melawat ke Etihad Stadium. Gelandang asal Kamerun tersebut masih bergelut dengan cedera ligamen di pergelangan kaki. Sama halnya dengan Partey, Eddie Nketiah yang masih belum pulih dari cedera pergelangan kaki. Nketiah sangat berusaha untuk segera sembuh dan menargetkan untuk kembali berlatih di awal September.
Kabar baik dari Tierney dan Bukayo Saka. Mereka berlatih penuh dan siap bermain untuk laga penting melawan Manchester City. Tierney lebih bugar karena sang pemain tidak diturunkan di babak ke dua Carabao Cup hari rabu lalu.
PERAN TERBAIK UNTUK ODEGAARD DAN SMITH ROWE
Pada pertandingan melawan West Bromwich Albion, Odegaard bermain sangat nyaman di posisi nomor 10. Arteta juga sadar bahwa Odegaard butuh kebebasan bergerak di lapangan. Kehadiran dua gelandang bertahan (Xhaka-Sambi atau Xhaka-El Neny) diharapkan bisa memberikan rasa aman kepada Odegaard untuk mengeluarkan segala kreativitasnya dalam membangun serangan.
Tapi, timbul pertanyaan. Jika Odegaard bermain di posisi nomor 10 di mana kah posisi untuk Emile Smith Rowe?
Odegaard dan Smith Rowe secara sekilas memiliki gaya permainan yang serupa. Mereka bisa bermain bergantian atau bermain bersama. Jika melawan tim yang lebih pragmatis, Odegaard dan Smith Rowe akan sangat efektif jika bermain bersama dan mengorbankan salah satu gelandang bertahan.
Lain halnya jika menghadapi tim yang lebih mampu menguasai bola (seperti Manchester City). Akan lebih efektif jika Smith Rowe atau Odegaard saja yang bermain. Karena tim membutuhkan tambahan pemain dengan tipe bertahan dan pemain depan yang mempunyai kecepatan untuk serangan balik.
STERLING MASIH TAJAM
Meskipun Pep Guardiola gagal memboyong Harry Kane dari Spurs, lini depan Manchester City tidak bisa diremehkan sama sekali. Kepergian Aguero nampaknya tidak akan banya berpengaruh pasalnya sang pemain di musim lalu juga tidak terlalu sering bermain. Gabriel Jesus kemungkinan besar akan bermain sebagai striker atau justru tidak memainkan striker mengandalkan skema false 9.
Manchester Biru cukup memiliki banyak pemain hebat di depan. Namun pemain andalan tetap jatuh ke kaki Sterling. Berkaca dari musim lalu, posisi Sterling hampir tidak tergantikan. Ia bermain sebanyak 31 pertandingan, mencetak 10 gol dan 7 assist. Rata-rata xG (expected Goals) Sterling tertinggi dari rekan-rekannya (12,2).
Siapapun yang bermain sebagai bek kanan perlu mewaspadai Sterling. Disiplin dalam transisi menjadi kunci. Pada dua pertandingan sebelumnya, dua bek sayap Arsenal belum cukup disiplin untuk kembali ke posisinya setelah melakukan overlap. Apalagi, sayap milik skuad Pep Guardiola memiliki kecepatan di atas rata-rata.
ARTETA PERLU LEBIH ADAPTIF
Kekalahan kala menjamu Chelsea cukup jelas menunjukan bahwa Arteta balum cukup adaptif. Ia terlalu terpaku kepada strategi yang ia terapkan sejak awal. Padahal, kenyataan di lapangan strategi itu tidak berjalan efektif. Justru Chelsea yang berhasil memanfaatkan celah dari strategi tersebut dengan terciptanya dua gol dengan skema yang cukup mirip.
Pada laga ini, Arteta perlu lebih adaptif. Menghadapi Manchester City yang di atas kertas memiliki kualitas di atas Arsenal, ia perlu sedikit “mengalah”. Bermain dengan blok pertahanan rendah atau menengah dan tidak memaksakan dengan pressing ketat di depan. Pasalnya, pemain belakang dan tengah City cukup mampu untuk lolos dengan mudah dari tekanan.
Fokus ke pertahanan tapi tidak parkir bis. Artinya, biarkan City menguasai bola di areanya sendiri. Melakukan pressing setelah melewati garis tengah. Mengarahkan bola ke pinggir lapangan dan merebutnya di sana. Tidak lupa menyiapkan serangan balik yang cepat dan efisien.
Skema seperti ini mungkin sedikit melenceng dari gaya permainan Arsenal. Tapi, skema tersebut lebih berpeluang untuk bisa memenangkan pertandingan. Mengingat saat ini The Gunners sangat butuh kemenangan untuk meningkatkan kepercayaan diri.