Mikhail Zhilkin : Dari Candy Crush Ke Juru Data Arsenal

sumber foto : akun Linkedin Michail Zhilkin

IdGooners.com – Salah satu permasalahan pelik yang terus menghantui Arsenal adalah cedera. Sejak di bawah asuhan Arsene Wenger sampai Mikel Arteta, tidak terhitung banyaknya pemain yang terhambat karirnya akibat cedera. Pihak manajemen perlahan menyadari perlu adanya pemecahan atas masalah ini. Maka dari itu, pada tahun 2018 Arsenal merekrut Mikhail Zilkhin sebagai Data Scientist yang fokus menganalisa data fisik pemain dan cedera pemain.

PERJALANAN KARIR

Mikhail Zhilkin lulus dari Institut Fisika dan Teknologi Moscow (Moscow Institute of Physics and Technology). Ia mendapatkan gelar Master of Science pada tahun 2006. Melansir dari football.london, nama Mikhail Zhilkin mulai terangkat ketika dia menjadi Data Scientist di King.com dari tahun 2013-2017. Ia turut berkontribusi dalam proyek pembuatan video game Candy Crush Soda dan Candy Crush Jelly.

Sebelum direkrut oleh Unai Emery, Zhilkin sempat merantau ke Swedia. Ia bekerja sebagai Lead Data Scientist di Kambi (sebuah platform layanan judi olahraga digital yang berbasis di Stockholm, Swedia) dari tahun 2017 sampai 2018. Ia bertanggung jawab dalam meneliti perilaku pemain dan melakukan pemodelan prediktif.

Baru di bulan Juli 2018, Mikhail Zhilkin bergabung dengan Arsenal sebagai Data Scientist. Kala itu, Unai Emery yang baru saja menjabat sebagai manajer. Tapi, penunjukan dia bersamaan dengan perginya 10 orang di tim kepelatihan. Termasuk Jens Lehmann, Gerry Peyton, dan Colin Lewin. Oleh karena itu, perekrutan Zhilkin menjadi tahap pertama Unai untuk memperkuat tim kepelatihanya.

FOKUS MENGANALISIS KEBUGARAN

Melansir dari football.london, penunjukan Zhilkin cukup unik. Berbeda dengan penunjukan Sannlehi dan Mislintat sebagai directors of football relations and recruitment, Zhilkin tidak berhak ikut campur dalam segala proses transaksi transfer pemain. Selain itu, ia tidak berhak memberi Unai saran tentang taktik dan strategi.

Tugas Zhilkin fokus untuk menganalisis kebugaran, kinerja pemain, dan meminimalisasi cedera dengan menggunakan data. Entah bagaimana caranya tapi itulah yang Unai inginkan dari Zhilkin. Tugas yang cenderung terbatas kepada Zhilkin berasal dari latar belakang dia yang tidak memiliki pengalaman di industri sepak bola. Artinya, Zhilkin benar-benar mengandalkan keahlianya dalam automatisasi dan visualisasi data.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *