IdGooners.com – Setalah mendatangkan Nuno Tavares dan Albert Sambi Lokonga ke Emirates Stadium, kini Arsenal hampir menyelesaikan transfer Ben White dari Brighton and Hove Albion. Kabar dari football.london, bek tengah asal Inggris tersebut diboyong dengan mahar 50 juta pounds. Sudah banyak perdebatan tentang layak atau tidaknya nilai transfer tersebut untuk seorang Ben White. Bagaimanapun saga transfer sudah selesai dan sudah saatnya membicarakan bagaimana nasib lini belakang Arsenal setelah kedatangan Ben White.
Profil Ben White
Ben White adalah seorang bek jangkung (183 cm) berkebangsaan Inggris. Musim lalu membela Brighton and Hove Albion dan tampil di 36 pertandingan Liga Inggris. Artinya hanya absen 2 kali dari seluruh pertandingan di Liga Ingris. Dia lebih banyak bermain di area kanan pertahanan. Data dari sofascore menunjukan bahwa White berhasil mencatat 11 cleansheets, 1,7 intersep per pertandingan, 1,4 tackle berhasil per pertandingan, dan 1,4 clearence per pertandingan.
White juga tergolong seorang pemain belakang yang progresif dan kuat dalam berduel. Tercatat di musim lalu presentase kemenangan duel sebesar 50%, presentase akurasi passing rata-rata sebesar 83%, presentase dribble sukses 75%, dan 60,5 sentuhan per pertandingan.
Bermain dengan Skema 3 atau 4 Bek
Sejak awal Arteta dipercaya sebagai arsitek The Gunners, dia telah banyak melakukan berbagai eksperimen. Mulai dari eksperimen susunan pemain hingga skema permainan. Namun, hasil musim lalu nampaknya belum menunjukan bahwas Arteta telah menemukan formula paling cocok yang bisa memaksimalkan kualitas pemain Arsenal.
Meriam London di tangan Mikel Arteta pernah bermain dengan skema 3 bek ataupun 4 bek. Jika bermain dengan 3 bek, Arteta biasanya memasang Rob Holding, Pablo Mari, dan Kieran Tierney yang memiliki kecepatan. Sedangkan, jika bermain dengan 4 bek Arteta lebih memilih David Luiz dan Gabriel Magalhaes sebagai bek tengah. Lalu Bellerin dan Tierney sebagai bek sayap. Performa dari dua skema tersebut masih belum konsisten. Sehingga, Arteta masih harus mencari formula terbaik dan pemain belakang yang bisa bermain di dua skema tersebut. Apalagi Arsenal baru saja kehilangan sosok David Luiz.
Alhasil, Arteta memutuskan untuk mendatangkan Ben White. Bek berusia 23 tahun tersebut familiar dengan skema 3 bek atau 4 bek. Pasalnya, sang pemain di musim lalu bersama Brighton bermain dengan 3 bek juga. Jadi, White termasuk pemain yang mempunyai versatilitas tinggi. Artinya, bisa berperan sebagai trisula bek yang mengisi sisi kanan dalam skema 3 bek, atau berperan sebagai bek tengah dalam skema 4 bek.
Bukan Sekedar Membenahi Pertahanan
Sebetulnya, Arsenal tidak memiliki permasalahan yang berarti di lini pertahanan. Hal tersebut tercermin dari jumlah kebobolan The Gunners musim lalu. Skuad Mikel Arteta hanya kebobolan 39 gol, tiga terendah dari semua tim di Liga Inggris. Data tersebut menunjukan bahwa pertahanan Arsenal cukup baik.
Tujuan Arteta mendatangkan Ben White justru bukan hanya untuk membenahi pertahanan, tetapi juga untuk membenahi serangan. Musim lalu, pola serangan Arsenal yang berawal dari belakang hampir selalu diawali dari kaki David Luiz atau Granit Xhaka. Sayangnya, dua pemain tersebut kemungkinan besar pergi di musim ini. Sehingga, kedatangan Ben White harapanya bisa menggantikan peran David Luiz. Sebagai seorang pemain bertahan, Ben White memiliki visi membangun serangan seperti David Luiz. Bedanya, Ben White belum memiliki pengalaman sebanyak David Luiz. Celah yang ditinggalkan David Luiz harapanya bisa ditutup oleh Ben White.
Tentu wajar untuk berharap kepada Ben White. Namun berkaca dari usia dan pengalaman, Ben White masih perlu banyak belajar. Terlepas permasalahan overpriced atau tidak. Menarik untuk menunggu bagaimana kontribusi Ben White kepada khalayak Emirates Stadium.