
sumber gambar : ArsenalInsider
IDGooners.com – Musim panas 2021/2022, banyak fans Arsenal dan fans sepakbola dunia membicarakan suksesnya transfer pemain Arsenal. Saat itu, The Gunners membeli pemain-pemain muda yang belakangan sukses membuktikan kualitas mereka. Selain melakukan transfer pemain, Arsenal juga melakukan transfer untuk backroom staff. Salah satu nama yang direkrut khusus oleh Arteta adalah Nicolas Jover. Pelatih asal Prancis ini bertemu dengan Mikel Arteta di Manchester City untuk membantu merubah sistem set-piece Pep Guardiola menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Ia menggantikan Andreas Georgson di London Colney untuk posisi yang sama, set-piece coach.
Sebelumnya, Arsenal selalu bermasalah dalam hal bola mati. Dalam situasi bertahan, pemain Arsenal nampak kebingungan bagaimana caranya membendung peluang lawan melalui bola mati. Bahkan saat The Gunners punya sosok jangkung seperti Giroud dan Mertesacker, mereka tak bisa mengkonversi keunggulan fisik tersebut untuk mencetak gol melalui set-piece. Musim ini, alur ceritanya nampak berbeda. Arsenal menunjukkan perubahan yang signifikan, bahkan menjadi salah satu yang terbaik di Premier League untuk urusan set-piece (bertahan dan menyerang). Untuk itu kita perlu berterimakasih kepada Nicolas Jover.
PERUBAHAN INSTAN

sumber data : fbref.com
Andreas Georgson sebenarnya pelatih yang hebat. Selama 12 bulan di Arsenal, pelatih asal Swedia itu berhasil membuat set-piece The Gunners lebih kuat saat bertahan. Namun, Arsenal saat itu berada di peringkat 17 di Premier League dalam urusan bola mati. Nicolas Jover, memberi perubahan yang lebih instan. Hanya dalam 7 bulan, Arsenal sudah mencetak 9 gol dari corner kick. 7 diantaranya tercipta di Premier League. Musim lalu, Expected Goal Arsenal melalui bola mati hanya berada di 0,19. Dilansir dari Sky Sports, angka tersebut melesat jauh ke 0.49, ini merupakan peningkatan yang sangat besar untuk The Gunners.
Musim ini, Arsenal naik 13 peringkat dalam urusan bola mati. Dari posisi ke-17 menjadi ke 4. Dalam urusan corner completion juga Arsenal memperlihatkan perubahan yang signifikan. Menurut Sky Sports, musim lalu The Gunners hanya menyelesaikan 23,5 persen corner kick – terburuk di liga – melesat menjadi 36,7%, urutan kelima sejauh ini. Nicolas Jover mengubah kelemahan Arsenal menjadi senjata yang cukup tajam untuk memberi masalah ke lawan.
SIAPA SIH NICOLAS JOVER?
Pelatih bola mati masih langka di dunia sepak bola. Banyak klub yang belum punya pelatih khusus untuk urusan tersebut. Pemahaman Jover tentang set-piece sudah diakui oleh Pep Guardiola. Mantan pelatih Lionel Messi itu menyebut Jover sebagai “yang terbaik” dalam urusan bola mati. Arteta sudah melihat langsung bagaimana Nicolas Jover mengubah set-piece di Manchester City dalam bertahan maupun menyerang saat ia memegang jabatan asisten manajer di sana.
Jover memulai karirnya di Montpellier, dimana ia membantu tim asal Prancis tersebut menjuarai trofi Ligue 1 pertamanya di musim 2011-12. Ia lalu direkrut menjadi Set-Piece Specialist di tim nasional Kroasia. Setelahnya, ia bergabung dengan Brentford sebelum bertemu Mikel Arteta di Manchester City tahun 2019. Di Brentford, ia bertemu dengan Mads Buttgereit (salah satu set-piece coach terbaik dunia yang sekarang berada di tim nasional Jerman asuhan Hansi Flick). Buttgereit sangat terpukau dengan cara Nicolas Jover melatih.
“Nicolas adalah seorang jenius dalam berpikir dan meracik rencana set-piece. Semua set-plays yang ia racik tak ada yang mengandalkan kebetulan, semuanya ia rencanakan dengan matang. Passionnya terhadap bola mati benar-benar tinggi. Setiap merencanakan sesuatu semuanya pasti detail, tak ada yang terlewat, sangat-sangat detail. Saya kenal dengan beberapa set-piece coach, tapi menurut saya dia lah yang terbaik.”
Mads Buttgereit via Sky Sports
Semua pelatih punya taktik yang sempurna di pikiran mereka, namun implementasinya bisa berbeda. Nicolas Jover selain jenius dalam hal set up taktik untuk set-piece, ia juga membuat para pemain paham bagaimana instruksinya harus dijalankan saat latihan dan pertandingan.
GAYA SET PIECE NICOLAS JOVER

sumber gambar : Sky Sports
Nicolas Jover punya resep ampuh untuk mencetak gol dari bola mati. Ia selalu punya lebih dari dua pemain yang melakukan decoy run atau berlari untuk mengelabui pemain bertahan lawan. Seperti yang ada di gambar saat melawan Leeds United, Pepe, Smith-Rowe dan Holding berperan sebagai decoy dan mengelabui pemain bertahan lawan hingga Chambers punya space yang cukup untuk bersiap melakukan header tepat sasaran. Sedangkan di sisi lain, Nketiah dan Martinelli berada di posisi yang siap untuk mengambil rebound ball. Ini merupakan resep khas Nicolas Jover yang mempersiapkan pemain di berbagai posisi untuk memberi ancaman dari semua sisi. Nicolas Jover juga mengandalkan element of surprise. Contohnya ketika Thomas Partey membobol gawang Aston Villa.

sumber gambar : Sky Sports
Di posisi corner kali ini, Arsenal punya 6 pemain yang berada di kotak penalti. Tapi mereka semua sebenarnya berperan sebagai decoy alias yang mengelabui pemain bertahan lawan. Hingga akhirnya Partey yang dibidik oleh Smith-Rowe, sukses membobol gawang sang mantan Emiliano Martinez lewat sundulannya. Pemain bertahan Aston Villa tak ada yang menyangka bola akan berakhir di Partey karena posisinya masih jauh saat ESR menendang bola.
Sejauh ini, Nicolas Jover sudah membawa keajaiban ke Emirates untuk urusan set-piece. Dalam sisi bertahan maupun menyerang, Arsenal sama berbahayanya. Menurut kalian, mampukah kemampuan bola mati Nicolas Jover membawa Arsenal kembali bermain di UCL musim depan?