IDGooners.com – Kedatangan Nicolas Pepe dua musim lalu, menjadi rekor transfer Arsenal dengan harga 80 juta Euro. Namun, ia masih kesulitan mendapat waktu bermain yang cukup. Pepe menutup musimnya di liga prancis dengan catatan 22 gol dan 11 assist untuk timnya Lille sebelum mendarat di Emirates Stadium.
Dengan catatan gol dan assist tersebut, wajar jika fans Arsenal memiliki ekspektasi yang tinggi kepadanya. Sayangnya, Pemain seharga 2 jet pribadi ini masih belum menemukan performa seperti yang ia tunjukan saat berseragam Lille. Hanya satu kata yang dapat mewakilkan karirnya di Arsenal,
Inkonsisten.
JADI REBUTAN
Pepe membawa Lille finish di posisi 2 dengan torehan gol dan assistnya. Torehan tersebut menarik minat tim-tim besar di seluruh Eropa. Arsenal sangat beruntung bisa mendapatkan Pepe, karna kabarnya Napoli, PSG dan Manchester United juga ingin merekrut pemain berkebangsaan Pantai Gading ini.
Namun, berbeda dengan Unai Emery. Manajer yang saat itu mendapat tanda tangan Nicolas Pepe justru berkata sebaliknya. Emery berkata di salah satu wawancara setelah Ia didepak dari Arsenal :
“Nicolas Pepe adalah pemain yang hebat, tetapi dia butuh waktu. Saya lebih memilih pemain yang sudah kenal betul dengan Premier League. Tetapi manajemen Arsenal lebih memilihnya karena usianya yang masih muda”
Unai Emery via Daily Mail
Sayangnya, Emery tidak bisa membalikkan waktu. Begitu pula manajemen Arsenal.
MEMBERI HARAPAN DI PIALA LIGA DAN FA CUP
Belum berhasil di liga primer inggris, bukan berarti Pepe tidak berkontribusi sama sekali untuk Arsenal. Jasanya terbukti saat Arteta memilihnya untuk laga semi final dan final di FA Cup tahun 2020 lalu. Pria asal Pantai Gading ini memberi 1 Assist di semi final dan final. Ia juga yang membuat penalti yang di konversi menjadi gol oleh Aubameyang di final melawan Chelsea.
Performa Pepe di EFL Cup musim ini juga cukup baik. Dengan torehan 4 Assistsnya, Ia menjadi assist leader di kompetisi EFL Cup. Pepe juga jadi penyumbang assist terbanyak Arsenal di semua kompetisi musim ini bersama Martin Odegaard dengan 5 assist.
Tetapi kualitas di Piala Domestik masih belum menutup harganya yang kelewat mahal.
PENGOCEK HANDAL
Nicolas Pepe terkenal dengan gocekannya yang sering mengelabui lawan. Namun, terkadang bukan hanya lawan yang terkelabui, tapi juga dirinya sendiri. Hal ini pun yang membuat gooners bukannya terpukau, tapi lebih ke frustasi. Karna seringnya Pemain Termahal Arsenal yang satu ini membuat hal yang mudah menjadi terlihat sulit, dan hal yang sudah sulit semakin ruwet. Gocekan pepe sebetulnya terkadang work melawan tim-tim sekelas Sunderland atau Wycombe. Tetapi kalau lawannya sudah berada di kelas EPL, lawannya terlihat mudah membaca pergerakan Pepe.
Kembali lagi ke harganya, Masak butuh 72 juta paun untuk melawan tim sekelas Wycombe?
SKENARIO PEPE DI TAKTIK ARTETA
Sejak bermain di Lille, kekuatan Pepe terlihat ketika timnya bermain transisi cepat. Saat Ia diberi banyak space, Pepe dapat memaksimalkan spacenya dengan bantuan kecepatan yang dimilikinya. Tapi sistem taktik Arteta lebih ke bermain positional play dan keeping possesion, yang membuat fokus arteta lebih ke pemain yang dapat berpindah-pindah posisi tergantung posisi bola. Sedangkan kelemahan Pepe berada di Ball Retention. Dia lebih suka mengocek lawan daripada menjauhkan bola dari lawan, yang membuatnya tidak cocok bermain possession-based football -nya Arteta.
SAATNYA UNTUK PERGI?
Mikel Arteta mengkonfirmasi bahwa Pepe sedang tidak bahagia di Arsenal. Sudah 12 pertandingan berturut-turut di EPL Ia selalu duduk di bangku cadangan. Dengan adanya Saka, The Smith, dan Martinelli yang selalu menunjukkan performa yang baik dari pertandingan ke pertandingan membuatnya tak dapat menit bermain di EPL.
“Kalau ada pemain yang gak dikasih waktu main, terus dia bahagia berarti pemain itu bermasalah! Pepe saat ini sedang tidak bahagia.”
Arteta via Standard.co.uk
Dengan umurnya yang menuju puncak kematangan pemain bola, Pepe idealnya mencari waktu bermain lebih untuk menambah jam terbangnya. Haruskah Si Raja Gocek Arsenal pergi ke liga championship untuk menjadi Dewa Gocek disana? atau tetap bertahan di Arsenal dan merubah pikiran Mikel Arteta?
Menurut kalian gimana Goons? Saatnya melepas Pepe Atau masih layak diberi waktu semusim lagi?