IDGooners.com – Di tengah berbagai badai krisis pemain, Arsenal harus melakoni laga bertajuk North London Derby. Yang namanya derby, tentu tidak ada target lain selain menang. Tidak peduli apa yang terjadi di dalam ruang ganti atau pun di atas lapangan. Menang adalah harga mati.
Krisis pemain di kubu Meriam London cukup sulit. Mereka kehilangan Aubameyang, Thomas Partey, Nicolas Pepe, dan El-Neny yang sedang membela negaranya. Selain itu, Martin Odegaard masih berstatus positif Covid-19. Sementara The Smith, Tomiyasu masih bergelut dengan cedera masing-masing. Belum lagi Granit Xhaka yang harus menerima hukuman kartu merah. Mau tidak mau, Arteta harus memutar otak untuk mengotak atik tak-tik. Mulai dari starting line-up sampai skema permainan di lapangan.
Pertemuan pertama September lalu, berbuah manis untuk The Gunners. Sepanjang pertandingan Arsenal mendominasi pertandingan. Malam yang indah di Emirates Stadium.
Namun, situasi dan kondisi sekarang sangat jauh berbeda. Di samping badai krisis pemain yang menimpa skuad asuhan Mikel Arteta, sang rival kali ini berada di bawah tangan Antonio Conte yang sangat berpengalaman. Kabarnya, hanya Son Heung Min yang tidak bisa bergabung dengan skuad. Artinya, Spurs akan bermain dengan kekuatan hampir sangat penuh.
Tapi, bukan berarti The Gunners tanpa peluang. Pemain kunci seperti Thomas Partey, Odegaard, The Smith, dan Tomiyasu yang absen tentu akan mempengaruhi performa secara keseluruhan. Namun, Arteta memiliki beberapa opsi untuk mengakali susunan pemain agar tetap seimbang. Bagaimana caranya?
Menggeser Benji
Dalam kondisi normal, stok pemain yang bisa bermain sebagai pivot terdiri dari Thomas Partey, Granit Xhaka, Sambi Lokonga, El-Neny, dan Maitland-Niles. Dari 5 pemain tersebut, hanya Lokonga yang bisa bermain. Sehingga, jika Arteta ingin tetap bermain dengan dua pivot, ia harus mencari pemain lain yang memungkinkan bermain di posisi double pivot menemani Lokonga.
Pemain yang paling masuk akal adalah Ben White. Ide ini cukup masuk akal karena dalam segi pengalaman, musim lalu saat Benji masih berseragam Brighton sesekali ia bermain di posisi DM. Dari 36 penampilannya, enam kali ia bermain sebagai DM.
Secara skill set, Benji memiliki atribut yang cocok untuk menemani Lokonga sebagai double pivot. Kemampuan bertahan sudah terbukti sangat baik. Ia juga berani memegang bola. Tidak jarang ia mengirimkan bola panjang ke depan atau ke sayap untuk lepas dari tekanan lawan. Perannya mungkin akan lebih fokus ke pertahanan sementara Lokonga yang lebih fokus mengalirkan bola. Setidaknya, Lokonga akan merasa lebih nyaman.
Opsi ini sangat masuk akal jika Arteta coba terapkan. Jika berhasil, tentu akan memberikan kepercayaan diri baik bagi Benji maupun sang manajer. Jika gagal, ya berarti harus cari pemain baru dong! HeHe.
Mengganti Skema
Kita semua mengerti bahwa Arteta bukan tukang sulap yang sekonyong-konyong mengganti skema secara ugal-ugalan. Namun, mengingat sangat terbatasnya pemain yang tersedia, opsi ini bisa dilakukan meskipun tingkat keberhasilannya lebih rendah dan memiliki risiko lebih besar.
Tidak banyak skema yang bisa Arteta lakukan. Mungkin mantan pelatih Pep Guardiola ini akan menggunakan 3 bek. Seperti yang ia gunakan di awal masa melatih. Bisa juga merubah menjadi 4-4-2 namun tetap memainkan Benji sebagai DM. Atau bahkan skema baru yang gak pernah ia pakai selama di Arsenal.
Bermain 4-1-2-1-2 terlihat memungkinkan tapi ugal-ugalan. Tapi, Arteta belum pernah menggunakan susunan seperti ini sepanjang ia melatih. Jika menggunakan skema seperti ini maka kelemahan Arsenal ada di posisi sayap. Karena Saka dan Tierney harus melindungi area yang luas. Sementara Lokonga sebagai single pivot akan sibuk di area tengah. Skema ini memang terlalu ugal-ugalan tapi kalo terpaksa bisa saja digunakan.
Entah kenapa saya kepikiran skema seperti ini.