Artikel ini milik Bolasport.com dengan judul asli Menurut Legenda Klub, Arsenal Bisa Saja Terdegradasi dari Liga Inggris oleh Adi Nugroho
BOLASPORT.COM – Legenda Arsenal, Ray Parlour, menilai mantan timnya itu mungkin saja terdegradasi dari Liga Inggris jika tak segera memperbaiki penampilannya.
Dalam enam pertandingan terakhir, Arsenal sama sekali tidak pernah merasakan kemenangan.
Pasukan Mikel Arteta itu kalah empat kali dan menerima dua hasil imbang dalam periode tersebut.
Rentetan hasil buruk itu pun membuat Arsenal kini terdampar di urutan 15 klasemen sementara dengan raihan 14 poin dari 13 pertandingan.
Penampilan buruk Arsenal di Liga Inggris itu pun mendapat kecaman dari legenda klub, Ray Parlour.
Parlour, yang memenangkan 3 gelar Liga Inggris termasuk Invincibles bersama The Gunners, mengatakan bahwa Arsenal bisa saja terdegradasi jika tak segera memperbaiki performanya.
Parlour merujuk kasus Leicester City yang menjuarai Liga Inggris 2016-2016, yang menunjukkan bahwa segala hal mungkin saja terjadi dalam sepak bola.
“Lalu saya berkata ‘mungkin tidak,’ tetapi Anda melihat Leicester memenangkan liga dengan kemungkinan 5000 berbanding 1 – dengan logika itu, mereka bisa saja terdegradasi.”
“Jika mereka tidak mulai mengambil poin dan memutarnya maka ada masalah itu nyata bagi mereka,” kata Parlour menambahkan.
Sosok pelatih Arsenal, Mikel Arteta, dituding banyak pihak sebagai peneybab utama dari buruknya penampilan tim di Liga Inggris musim ini.
Karena hal tersebut, masa depan Arteta pun kerap menjadi bahan spekulasi dengan banyak yang mengatakan kalau dia akan segera dipecat.
Akan tetapi, menurut Parlour anggapan tersebut tidak benar.
Parlour merasa bahwa Arsenal tidak mungkin memecat Arteta dalam waktu dekat ini.
“Saya rasa Arsenal bukan klub yang mudah memecat pelatih,” kata Parlour.
“Mikel Arteta telah berada di sekitar Pep Guardiola dan Arsene Wenger – dia tahu sebagai pemain bawha ruang ganti sangat penting.”
“Jika ada masalah, dia harus menanganinya dengan sangat cepat. Jika tidak terkendali, satu-satunya orang yang kehilangan pekerjaannya, itu bukan pemainnya, melainkan manajernya.”
“Mudah-mudahan dia bisa membalikkannya dan memastikan dia menyelesaikannya dengan sangat cepat,” ucap Parlour menambahi.