IDGooners.com – Dahulu kala, klub yang berlogo meriam ini punya sesosok monster. Seorang pria asal Perancis dengan tubuh tinggi kekar dan teknik olah bola di atas rata-rata. Konon kabarnya, pemain ini gak punya rasa takut. Dia siap melakukan apapun untuk membela tim kesayanganya. Pemain ini bernama, Patrick Vieira.
Kini, Vieira bertransformasi menjadi seorang yang penuh ketenangan, berkarisma, tapi tetap disegani. Crystal Palace memberikan kepercayaan kursi pelatih kepada Vieira di awal musim ini. Klub asal London ini bertengger di posisi ke-12 klasemen sementara Premier League dengan torehan 34 poin. Sebuah debut yang tidak mengecewakan.
Sebelum menjalani karir sebagai pelatih, Vieira mencatatkan banyak sekali momen bersama The Gunners. Titel The Invincibles yang selalu kita banggakan tidak lepas dari kontribusi pemain berkepala plontos ini. Arsene Wenger juga mengaku bahwa Vieira adalah rekrutan terbaiknya selama ia menjabat sebagai manajer Arsenal.
Tapi pertanyaanya,
DATANG DAN DIREMEHKAN
Persis seperti kedatangan Arsene Wenger kala itu. Banyak fans yang bertanya “Ini om-om siapa sih? sejago apa doi sampe terpilih jadi pelatih Arsenal?”. Wenger pun menyadari hal tersebut dan baginya itu hal yang wajar. Hujan cemoohan semakin deras ketika pelatih asal Perancis ini memboyong seseorang yang tidak pernah muncul di permukaan. Patrick Vieira yang hanya bermain 2 pertandingan saja bersama AC Milan pada musim sebelumnya.
Usut punya usut, Vieira adalah bagian dari persyaratan yang Wenger ajukan kepada manajemen Arsenal. Harga yang tidak terlalu mahal membuat manajemen tidak ragu dan percaya sepenuhnya dengan Arsene Wenger. Bahkan, Vieira justru bergabung satu bulan lebih cepat (Agustus 1996).
Vieira dan Wenger langsung membungkam mulut fans dengan prestasi. Pada musim pertamanya, Arsenal berhasil finish di peringkat ke-3. Lalu musim berikutnya, The Gunners berhasil meminang dua piala domestik (Piala Liga dan Piala FA). Sontak Wenger dan Vieira mendapatkan kepercayaan penuh dari fans dalam jangka waktu yang cukup lama.
Selama ia berkarir di London Merah, Vieira mempersembahkan 3 gelar juara Liga Inggris yang salahs satunya berwarna emas, 5 Piala FA, dan 3 English Super Cup.
PEMIMPIN THE INVINCIBLES
Momen paling memorable bagi fans tentunya adalah musim 2004/2005. Musim itu, The Invincibles lahir yang dipimpin oleh Patrick Vieira. Selama satu musim penuh, Arsenal tidak pernah mengalami satu pun kekalahan. Rekor yang sulit terpecahkan.
Banyak tragedi yang mengiringi prestasi ini. Salah satunya adalah Battle of Old Trafford yang sangat ikonik. Saat itu, mungkin hampir seluruh fans Arsenal lemas saat melihat Ruud van Nistelrooy bersiap mengeksekusi tendangan penalti hadiah dari wasit. Beruntung, Dewi Fortuna masih di pihak London Merah dan mereka berhasil mempertahankan rekornya.
Selama Patrick Vieira menjabat sebagai kapten Arsenal, ia tampil bak seorang monster. Tidak hanya fokus dalam teknik dan strategi, tapi ia juga menjadi sosok panutan bagi seluruh pemain. Ia disegani oleh rekannya sekaligus ditakuti lawannya. Vieira bahkan tidak takut untuk membela rekannya kala mendapatkan pelanggaran keras dari lawannya. Vieira benar-benar melakukan tugasnya sebagai kapten dengan sangat baik.
MEMBAWA ARSENAL KE PUNCAK PRESTASI
Seperti yang kita tahu, Meriam London sudah lama sekali tidak mencicipi trofi Liga Inggris. Prestasi ini telah lama hilang hampir 18 tahun lamanya. Terakhir kali The Gunners menjadi juara Premier League adalah musim 2003/2004 ketika Patrick Vieira masih menjabat sebagai kapten.
Ini menunjukan betapa pentingnya sosok Vieira di dalam skuad. Jiwa pemimpin dan kolektivitasnya sudah tidak perlu diragukan. Tapi, secara individu juga ia salah satu pemain yang konsisten. Tidak heran jika Arsene Wenger menjadikanya tangan kanan.
Perannya di lapangan cukup besar. Tugas seorang gelandang bertahan kala itu sangat penting karena selalu terlibat dalam segala fase permainan. Tidak hanya itu, dalam skema 4-2-2 Arsene Wenger kala itu, hanya mengandalkan dua orang pemain di tengah yaitu Gilberto Silva dan Patrick Vieira. Dua orang ini memiliki tanggung jawab dan cakupan wilayah yang sangat luas dan mereka mampu melakukanya dengan sangat baik dan konsisten selama satu musim penuh.
Tangguhnya duet Gilberto-Vieira membuat 9 pemain lainnya lebih leluasa dengan penuh ketenangan. Pemain bertubuh tinggi kekar ini secara tidak langsung menjadi katalisator bagi kecemerlangan Pires, Bergkamp, Ljunberg, dan Thierry Henry.