IDGooners.com – Krisis penyerang di sisa akhir musim ini bikin kita agak khawatir. Praktis Arteta hanya bisa mengandalkan Lacazette di poisis nomor 9. Mengingat Nketiah belum cukup punya kualitas seperti striker asal Perancis tersebut. Apabila (amit-amit) Lacazette berhalangan untuk tampil, Don Arteta tentu perlu memikirkan salah satu alternatif di lini depan. Yaitu dengan menggunakan seorang false nine.
Kabarnya, selama di Dubai Arteta menyiapkan Gabriel Martinelli sebagai penyerang tengah. Namun, andaikan itu terjadi kemunkinan Gabi akan berperan sebagai poacher. Karena pemain asal Brazil ini punya kecepatan, sentuhan dan finishing yang semakin membaik.
Tapi, jika Arsenal ingin bermain dengan false 9 atribut Gabi tidak terlalu cocok. Arteta perlu mencari sosok lain yang paling memungkinkan untuk berperan sebagai seorang false 9. Lagi-lagi ide ini berasal dari ide liar saya yang kadang sulit tidur memikirkan hal-hal random seperti ini. Saya berpikir sosok yang paling cocok adalah Emile Smith Rowe. Atas dasar ide liar yang datang tiba-tiba ini, saya mencoba riset tipis-tipis dan lahirlah tulisan ini.
Pentingnya Peran False 9
False 9 merupakan suatu peran unik untuk pemain yang ditempatkan di posisi nomor 9. Biasanya, pemain nomor 9 berperan untuk menyelesaikan peluang yang tercipta dari sebuah skema. Sehingga, mereka lebih sering berdiri di area pertahanan lawan dan mencari posisi dan timing yang tepat agar temannya memberikan umpan kepadanya. Sedangkan false 9 tidak demikian.
Seorang false 9 akan sering bergerak ke arah lebih dalam. Tujuannya, untuk mendapatkan bola direct dari pivot atau bahkan bek tengah. Selain itu, pergerakannya akan menggoda bek tengah lawan untuk mengikutinya sehingga meninggalkan lubang di pertahanan lawan. Pada saat itulah pemain sayap atau gelandang serang masuk untuk memanfaatkan ruang kosong berkat pergerakan seorang false 9. Oleh karena itu, penting bagi seorang false 9 untuk paham betul kapan ia harus bergerak ke dalam.
Pentingnya peran false 9 di sepak bola modern tentunya untuk memberikan opsi skema di dalam tim. Terutama ketika berhadapan dengan tim yang memiliki garis pertahanan sedang atau rendah. False 9 juga sangat berguna untuk memaksimalkan peran sayap terutama untuk para sayap yang punya kecepatan dan finishing yang mumpuni.
Atribut Seorang False 9
Banyak sekali contoh pemain yang berperan sebagai false 9. Tapi, kita ambil contoh paling populer yaitu Cesc Fabregas pada Euro 2012. Bahkan Vicente del Bosque tidak ragu memainkan Fabregas sebagai false 9 di partai final melawan Italia yang terkenal dengan pertahanan yang solid. Keputusan Vicente del Bosque berbuah manis dengan memgoyak pertahanan Italia 4 gol tanpa balas.
Terlepas dari hasil, semua penonton sadar bahwa false 9 sangat efektif untuk menghadapi tim dengan pertahanan yang sangat solid.
Dari cerita Fabregas di atas, atribut paling penting seorang false 9 adalah visi, penguasaan bola, dan nyaman dalam tekanan. Tiga syarat tersebut jelas dimiliki Fabregas. Kemampuan itu telah ia kuasai selama bermain di Arsenal dan Barcelona. Namun, Fabregas masih harus adaptasi untuk membiasakan peran barunya sebagai false 9. Untungnya, Pep beberapa kali menggunakan Fabregas sebagai false 9 di Barcelona sebelum Euro 2012.
Perlu diingat juga, keberhasilan Spanyol tidak semata-mata berkat peran Fabregas sebagai false 9. Kita sadar bahwa Fabregas sebagai false 9 dikelilingi oleh gelandang berkualitas top dunia seperti Xavi, Iniesta, Xabi Alonso, David Silva. Oleh karena itu, strategi ini bisa berjalan sempurna.
Bagaimana peran false 9 di Arsenal dan kenapa Emile Smith Rowe cocok punya peran tersebut?
Bersambung ke halaman berikutnya
ESR kayaknya kurang cocok ya jadi False 9. Martinelli malah harusnya lebih bisa. karena hold bolanya kayaknya lebih bagus.
Kalo liat tipe mainnya di musm ini, Martinelli nyaman lari sama finishing yang udah meningkat drastis. Jadi agak sayang kalo Gabi jadi false 9. Kalopun mau di pasang di nomor 9, perannya lebih cocok jadi poacher.