Preview Arsenal vs Leeds United

IDGooners.com – Memasuki penghujung musim, Meriam London menyisakan empat pertandingan untuk bersaing memperebutkan zona Liga Champions. Pasukan Mikel Arteta harus menjamu anak asuh Jesse Marsch yang masih harus berjuang agar menjauh dari zona degradasi. Pertarungan penuh pertaruhan ini akan terhelat di Emirates Stadium pada hari Minggu, 8 April 2022.

Chris Kavanagh akan memimpin jalanya laga yang sangat penting bagi kedua tim. Tugas berat bagi wasit asal Inggris ini mengingat kedua tim berpotensi bermain penuh tensi. Selain itu, Leeds United terkenal dengan permainan yang sangat amat spartan. Sementara Arsenal akan berusaha untuk terus menguasai jalanya pertandingan selama 90 menit.

Pasukan Jesse Marsch memiliki rekor cukup baik dalam laga tandang terakhirnya. Mereka tidak terkalahkan dalam dua laga tandang terakhir tanpa kebobolan. Bahkan, mampu menekuk Watford di Vicarage Road dengan tiga gol tanpa balas. Data ini perlu menjadi perhatian bagi Arteta dan anak asuhnya agar tetap waspada terhadap kekuatan dan kecepatan dari The Whites.

Sementara The Gunners punya modal yang cukup menenangkan. Arsenal selalu memenangkan duel melawan Leeds United dalam tiga pertemuan terakhirnya. Selain itu, Arsenal berhasil bounceback dari tiga kekalahan beruntun menjadi tiga kemenangan beruntun. Arteta pasti ingin menjaga momentum ini hingga akhir musim, sehingga tidak ada target lain selain meraup tiga poin.

ADAPTASI JESSE MARSCH

Jesse Marsch hadir menggantikan posisi Marcelo Bielsa yang memutuskan untuk mundur pada akhir Februari lalu. Ex-manajer RB Leipzig ini baru meraih 3 kemenangan dari 8 pertandinganya bersama Leeds United di musim ini. Dua dari tiga kemenangan tersebut ia perolah pada laga tandang. Fakta ini menunjukan bahwa Leeds United di tangan Jesse memiliki mental yang cukup kokoh.

Secara permainan, Jesse Marsch masih mencari formula yang paling pas untuk Leeds United. Pola permainan spartan yang sebelumnya diterapkan oleh Marcelo Bielsa perlahan ia seimbangkan dengan organisasi yang lebih rapi. Karena bermain terlalu spartan meninggalkan banyak ruang yang bisa dimanfaatkan oleh lawan. Selain itu, Marsch berusaha agar Leeds United mampu bermain konsisten selama 90 menit.

Membawa bekal ilmu dari Jerman yang telah ia geluti lebih dari dua tahun diharapkan membawa perubahan ke dalam permainan Leeds United.

Pada pertandingan terakhirnya melawan Manchester City, Marsch berusaha beradaptasi dengan memasang 5 pemain belakang dan lebih banyak bertahan di area sendiri. Sayangnya, strategi tersebut tidak membuat tim asuhan Pep Guardiola kesulitan dan justru berhasil melesatkan empat gol tanpa balas. Melihat hasil tersebut, besar kemungkinan Jesse Marsch tidak akan menggunakan pola tersebut di Emirates Stadium.

LUBANG DI SAYAP MERIAM LONDON

Kehadiran Tomiyasu pekan lalu cukup membuat pusing David Moyes. Pablo Fornals sama sekali tidak bisa melewati penjagaan rapi dari pemuda asal Jepang ini. Sempat bertukar posisi dengan Jarrod Bowen, namun keputusan tersebut sama sekali tidak berbuah hasil. Sayap kanan Arsenal malam itu benar-benar terutup portal bernama Takehiro Tomiyasu.

Namun, keadaan berubah ketika Tomiyasu terpaksa harus ditarik keluar sehingga dua sayap kembali diisi oleh Cedric dan Tavares. Dua pemain ini bukan pemain yang buruk, namun untuk mengimbangi Tomiyasu dan Tierney masih perlu terus belajar. Namun pada kenyataanya, memang ketika Tomiyasu dan Tierney absen selalu ada lubang di sayap The Gunners.

Tidak adil rasanya jika terus menerus menyalahkan Cedric dan Tavares. Mengingat Tavares masih muda dan ini adalah musim pertamanya sedangkan Cedric secara fisik tidak setangguh Tomiyasu. Arteta telah beradaptasi dengan menggunakan double pivot agar membantu dua bek sayap tersebut terutama dalam fase dari menyerang ke bertahan. Namun, harmonisasi antara mereka masih belum padu sehingga secara organisasi masih belum terlalu kompak.

Keputusan Arteta untuk tetap memberikan waktu bermain kepada Tavares adalah keputusan yang tepat. Tavares memiliki atribut seorang fullback modern namun masih banyak ketidakharmonisan dan kecerobohan. Ini adalah kesempatanya untuk terus bermain agar harmonisasi terbentuk. Namun, kesempatan dari sang manajer harus Tavares manfaatkan untuk terus berkembang. Terutama mengurangi kecerobohan dan meningkatkan kedisiplinan.

Area sayap kemungkinan besar akan menjadi zona duel paling sibuk. Sebab, Marsch pasti akan menyadari kelemahan Arsenal di area tersebut. Mereka juga memiliki pemain yang sangat mampu untuk mengacak-acak sayap lawan seperti Raphinha atau Daniel James. Menarik untuk ditunggu bagaimana solusi dari Arteta untuk menanggulangi lubang di sayap yang sering terekspose lawan.

WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENJAUH DARI SPURS

Setelah kekalahan Manchester United empat gol tanpa balas dari Brighton, Arsenal dipastikan finish di posisi lima teratas. Selain itu, Spurs yang hanya mendapatkan satu poin dari Anfield membuat The Gunners punya peluang untuk menambah selisih poin dengan pasukan Antonio Conte. Jika malam ini Arsenal berhasil meraup poin penuh, tim asuhan Mikel Arteta berjarak 4 poin dari Tottenham Hotspurs, dan hanya tertinggal satu poin dari Chelsea yang bertengger di peringkat ke t3.

Pertandingan malam nanti adalah waktu yang tepat bagi Odegaard dan kawan-kawan untuk mendekat ke zona Liga Champions. Jika berhasil, pekan ini akan menjadi pekan yang paling membahagiakan bagi para Gooners di seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *