Menjamu Rubah Biru – Preview Arsenal vs Leicester City

IDGooners.com – Berbekal kemenangan penting di Vicarage Road, Minggu malam nanti Arsenal siap menjamu Leicester City di Emirates Stadium. Pasukan Mikel Arteta sedang dalam kondisi on-fire dengan empat kemenangan beruntun. Sementara itu, anak asuh Brendan Rodgers yang sempat terseok di tengah musim perlahan mulai bangkit dan berhasil meraih kemenangan kala menjamu Leeds United pekan lalu.

Meriam London mengincar kemenangan mutlak atas The Foxes di musim ini dengan bekal kemenangan 0-2 di King Power Stadium Oktober lalu. Musim 2015/2016 adalah musim terakhir Arsenal menang mutlak atas Leicester City dalam satu musim penuh.

Kabar baik hadir di kubu The Gunners karena Emile Smith Rowe siap dimainkan. Meski demikian, Tomiyasu nampaknya akan kembali absen. Sementara The Filberts masih kehilangan sosok Fofana di belakang. Amartey, Soyuncu dan Schmeichel akan menjadi pilar penting di lini pertahanan mereka.

Pertandingan ini berpotensi menghadirkan tontonan yang menarik. Gaya permainan Arsenal di bawah Arteta yang cenderung mengambil inisiatif berhadapan dengan gaya permainan yang lebih reaktif. Hujan gol sangat mungkin terjadi pasalnya pertahanan kedua tim sedang dalam kondisi penurunan performa.

MENJAGA KEPERCAYAAN DIRI

Performa Arsenal yang belakangan meraih hasil positif adalah akumulasi dari perubahan yang dilakukan Arteta dan jajaran tim pelatihnya. Mulai dari aspek teknis sampe non teknis. IDGooners telah membahas bagaimana Arteta mengembalikan jati diri The Gunners yang kita kenal dengan slogan Victoria Concordia Crescit. Arteta paham betul bahwa kebersamaan adalah aspek fundamental bagi Meriam London sehingga wajib terpatri dalam diri pemain, staf, hingga fans.

Baca juga : Arteta dan Misi Kembalikan Jati Diri Arsenal

Selain itu, kebersamaan juga banyak membuahkan sifat yang dibutuhkan di atas lapangan. Salah satunya kepercayaan diri. Pada laga menjamu Leicester City nanti, Lacazette dan kawan-kawan perlu menjaga kepercayaan diri dan tetap waspada. Leicester City banyak dihuni para pemain senior dan sangat berpengalaman di Liga Inggris. Jangan lupakan juga bahwa mereka pernah menjadi jawara Premier League pada musim 2015-2016.

Peran para pemain senior seperti Laca, Xhaka, dan Partey sangat penting untuk menjaga kepercayaan diri ini. Dalam keadaan sulit, tidak kunjung tercipta gol, atau kelakuan aneh wasit, mental dan percaya diri jauh lebih penting ketimbang skill. Sering terjadi sebuah tim tiba-tiba mengalami penurunan performa yang berawal dari krisis percaya diri.

JANGAN TERPROVOKASI

Leicester City yang kita kenal adalah sebuah tim yang memiliki intensitas tinggi. Pemain seperti Harvey Barnes, Tielemans, dan Jamie Vardy sangat terbiasa dengan tempo cepat. Efek samping dari permainan intensitas tinggi adalah pertempuran fisik yang melelahkan secara fisik dan mental. Tak jarang pemain lawan melakukan provokasi dengan sengaja dan Arsenal (cukup) sering menjadi korban.

Arsenal have had almost TWICE as many red cards as all Prem rivals since  Mikel Arteta took over after Xhaka dismissal
sumber gambar : The Sun

Musim ini The Gunners telah menerima kartu merah sebanyak 13 kali. Sebuah pencapaian yang tak perlu kita banggakan. Perolehan kartu merah memang banyak yang sifatnya kontroversial. Namun, tidak sedikit juga kartu merah yang berawal dari provokasi lawan. Kita berharap pemain senior seperti Granit Xhaka dapat menjadi role model yang baik agar bagi pemain muda agar tidak mudah terprovokasi.

JANGAN LENGAH

Meski berhasil menundukkan Watford dengan tiga gol, Ramsdale dan barisan lini belakang Arsenal perlu banyak evaluasi. Dua gol yang bersarang di gawang kiper asal Inggris ini buah dari keteledoran lini belakang. Gol Cucho Hernandez tidak akan terjadi jika Martinelli dan Xhaka tidak terlambat trackback. Sementara gol Sissoko bisa terhindar apabila Gabriel tidak terpancing atau Ramsdale mengambil sudut halauan yang lebih rapat. Pada laga itu, pertahanan Arsenal kurang lugas.

Absennya Tomiyasu cukup berdampak pada lini pertahanan Arsenal. Sampai saat ini, pemain yang menggantikannya adalah Cedric Soares. Performa pemain asal Portugal ini bisa dibilang cukup baik. Beberapa kali ia menunjukkan permainan yang bagus di laga melawan Wolves dan Brentford. Kita tentu berharap performa serupa dapat tersaji nanti malam. Selain itu, Arteta harus mengingatkan kembali pada para pemainnya agar tetap fokus sepanjang laga sampai peluit terakhir berbunyi.

Perlu diingat bahwa lini depan Leicester City sangat berbahaya. Vardy, Barnes, dan Iheanacho memiliki kecepatan dan determinasi tinggi. Selain itu, Vardy adalah pemain yang hobi menyarangkan bola ke gawang Arsenal. Sejauh ini, pemain asal Inggris ini telah menyarangkan 11 gol dari 14 penampilan. Ia hanya kalah dari Wayne Rooney yang telah mencetak 12 gol. Ramsdale juga mengaku bahwa Vardy adalah salah satu striker yang tidak ingin ia hadapi. Menurutnya, striker berusia 35 tahun ini sangat amat berbahaya.

Lawan yang paling saya benci adalah Jamie Vardy. Dia tidak pernah berhenti berlari. Saya ingin ada Vardy di dalam tim, tapi saya benci jika harus melawanya. Saya sudah 5 kali berhadapan dengannya dan saya kebobolan empat kali

Ujar Ramsdale kepada dailymail

Namun, pada laga malam nanti nampaknya Vardy tidak akan menambahkan torehan golnya ke gawang Arsenal. Brendan Rodgers mengkonfirmasi bahwa ia akan absen karena masih cedera lutut. Pemain seperti Iheanacho dan Patson Daka siap menggantikan peran Vardy dalam meneror lini belakang Arsenal. Masih ada 13 pertandingan yang harus dilalui Arsenal sampai akhir musim nanti. Setiap laga harus dimainkan layaknya partai final, agar ambisi untuk bermain di Champions League dapat segera tercapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *