IdGooners.com – The Gunners akan bertamu ke markas tim promosi Brentford FC dalam laga perdana Liga Inggris Musim 2021/2022 tanggal 14 Agustus 2021. Laga perdana akan selalu penting untuk siapapun di kompetisi manapun. Ini adalah pertemuan kedua mereka setelah di pertemuan pertama Arsenal berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1 dalam ajang Carabao Cup tahun 2018 lalu.
The Gunners Tanpa Partey dan Gabriel Magalhaes
Skuad asuhan Mikel Arteta tidak akan diperkuat gelandang andalan Thomas Partey yang masih dalam kondisi cedera. Partey mengalami masalah dengan engkelnya saat mantan pemain Atletico Madrid itu bermain dalam laga pra musim melawan Chelsea. Arteta terpaksa mengganti Partey pada menit ke-40 setelah Loftus-Cheek menghujam tackle ke arah kaki Partey. Beruntung, kabar dari Goal.com Partey tidak perlu menjalani operasi.
Selain itu, Gabriel Magalhaes juga tidak akan memperkuat skuad Arsenal di laga perdana. Gabriel memiliki masalah di lutut kanan ketika dia berlatih untuk persiapan Olimpiade. Kabar dari Arsenal.com pemain muda Brazil ini akan kembali di bulan September.
SALING MENGUJI
Berdasarkan perolehan statistik musim lalu, Brentford dan Arsenal memiliki titik keunggulan yang berlawanan. Tim tamu memiliki pertahanan yang solid sedangkan Tim Tuan Rumah memiliki produktivitas gol yang sangat tinggi. Sehingga, dalam pertandingan ini Brentford dan Meriam London akan sama-sama menguji lawanya masing-masing.
Kontras produktivitas antara Brentford dengan Arsenal sangat jelas. Musim lalu, dari 46 pertandingan Brentford berhasil menorehkan 79 gol dan 53 assist (terbanyak dari semua tim di Divisi Championship). Artinya Brentford mencetak 1,74 gol per 90 menit. Sedangkan Arsenal hanya mencetak 55 gol dan 38 assist dari 38 pertandingan. Berbeda dengan Brentford, Meriam London hanya mampu mencetak 1,39 gol per menit.
Leno bersama lini pertahanan Arsenal perlu meredam ketajaman serangan Brentford, terutama Ivan Toney. Striker berkebangsaan Inggris tersebut tipikal striker jangkung dengan fisik yang tangguh. Toney sangat kuat dalam duel udara dan cerdik dalam menemukan posisi yang terbuka. Musim lalu, Toney berkontribusi untuk 40% gol Brentford dengan torehan 31 gol dalam 46 pertandingan. Tidak heran dia mendapatkan sepatu emas di Divisi Championship musim lalu.
Di sisi lain, Arsenal memiliki statistik yang menjanjikan soal pertahanan. Musim lalu, The Gunners termasuk ke dalam tim yang memiliki lini pertahanan yang cukup baik. The Gunners hanya kebobolan 39 gol dari 38 pertandingan (tiga terendah dari semua tim). Meskipun David Luiz telah meninggalkan Emirates Stadium dan William Saliba yang malah dipinjamkan ke Marseille, anak asuh Mikel Arteta masih memiliki kapabilitas untk tetap bermain solid di belakang. Kedatangan Ben White memberikan angin segar. Pada penampilan White kala melawan Tottenham Hotspurs dalam laga pra musim hari minggu lalu, White bermain sangat lugas. Selain White, Tavares juga memberikan dampak di sisi bek sayap. Tierney dituntut terus bermain lebih baik lagi agar posisinya tidak hilang dan jatuh kepada Tavares. Persaingan sehat untuk Arsenal yang lebih baik.
PERGULATAN DI LINI TENGAH
Thomas Frank dan Mikel Arteta bukan tipe pelatih penganut sepak bola negatif. Alhasil, Brentford dan Arsenal akan berusaha untuk menguasai bola dan mengambil inisiatif serangan. Bercermin dari musim lalu, kedua tim memiliki penguasaan bola yang tidak jauh berbeda. Rata-rata penguasaan bola Brentford sebesar 55,7% dari 29 pemain yang terlibat, sedangkan Arsenal sedikit lebih rendah yaitu 53,8%. Oleh karena itu, lini tengah akan menjadi area yang menarik.
Siasat untuk memenangkan penguasaan bola tidak lepas dari peran lini tengah. Brentford dan Arsenal memiliki skema yang berbeda di lini tengah. The Bees yang menggunakan 3 bek sedikit meringankan beban lini tengah. Pasalnya, dengan formasi 3 bek akan banyak pemain yang mengisi area tengah lapangan. Tapi, rentan dengan bola diagomal yang mengarah ke area sisi lapangan antara lini belakang dan lini tengah. Sedangkan Arsenal menggunakan skema 4 bek yang membuat lini tengah harus sedikit bekerja lebih keras. Karena, selain menyerang, Xhaka atau Lokonga harus bergantian menutup ruang yang ditinggalkan bek sayap kala mereka melakukan overlap.