IdGooners.com – Setelah menjalani beberapa laga pra musim, lini tengah Arsenal menunjukan performa yang masih belum stabil. Pergolakan transfer para pemain yang menghuni lini tengah The Gunners cukup mempengaruhi kebijakan Arteta dalam meracik permainan, terutama di lini tengah. Kedatangan Sambi dan kepergian Odegaard dan Gendouzi menyisakan “puzzle” yang perlu segera diselesaikan.
DAFTAR PEMAIN
sumber foto : Arsenal.com
POLA PERMAINAN
Komposisi lini tengah The Gunners terdiri dari dua gelandang progressor dan satu playmaker yang bergerak mobile plus dua bek sayap yang melakukan overlap. Berkaca dari musim lalu dan pertandingan pra musim, posisi progressor jatuh kepada Granit Xhaka dan Thomas Partey. Dua pemain ini memiliki keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Selain berperan sebagai progressor di tengah, Xhaka dan Partey akan menjadi dua pemain pertama yang menghentikan serangan lawan saat dalam posisi off possesion. Emile Smith Rowe akan berperan menjadi mobile playmaker yang bergerak di antara lini belakang dan lini tengah lawan untuk menciptakan ruang dan melakukan kombinasi. Dua sayap yang pada laga pra musim diisi oleh Aubameyang dan Pepe akan bergeser sedikit ke dalam untuk memberikan ruang kepada bek sayap yang overlap.
Dua bek sayap overlap secara bersamaan atau bergantian. Apabila bersamaan, Xhaka akan turun untuk menjaga area pertahanan agar tetap terisi oleh tiga orang. Apabila bergantian, maka satu bek sayap yang tidak melakukan overlap akan menyeimbangkan di belakang. Sehingga, Xhaka dan Partey dapat ikut menyerang.
Albert Sambi Lokonga yang baru bergabung dari Anderlecht akan menjadi box to box yang mumpuni. Jika dua progressor mengalami kebuntuan. Maka saat itu lah Arteta membutuhkan Sambi. Bercermin dari penampilan Sambi di pra musim, terutama saat melawan Totenham Hotspurs tanggal 8 Agustus lalu, Sambi menunjukan performa yang tidak hanya apik, tapi juga unik. Kehadiran Sambi di skuad membuat lini tengah Arsenal jadi lebih variatif. Tidak menutup kemungkinan Sambi yang akan menjadi duet utama bersama Xhaka atau Partey.
PEMAIN KUNCI
Pada awal jendela transfer, kabar Xhaka hengkang sudah nyaring terdengar. Namun, pasca berakhirnya EURO 2020 kabarnya Granit Xhaka batal ke AS Roma perihal kesepakatan yang alot. Bahkan, kabarnya Xhaka akan menandatangani kontrak baru bersama Arsenal.
Apabila kabar tersebut benar adanya, maka peran Xhaka di tim menjadi sangat vital. Penampilan apik dan kepemimpinan yang Xhaka tunjukan di timnas Swiss membuat dia cocok mengemban tugas sebagai kapten. Tapi, Arteta lebih mempercayakan sosok kapten kepada Aubameyang. Meskipun begitu, Xhaka masih akan menjadi pemimpin di lini tengah Arsenal. Pengalaman, kapabilitas, dan kepemimpinanya sangat dibutuhkan.
KELEBIHAN
Peran lini tengah dalam pola permainan The Gunners sangat amat penting. Musim ini, lini tengah Arsenal cukup baik dalam menguasai bola dan lolos dari pressing lawan. Selain itu, komposisi pemain senior dan pemain muda cukup seimbang. Harapanya, pemain senior seperti Granit Xhaka, Thomas Partey, dan Mohammed El-Neny bisa menjadi figur yang baik untuk pemain muda. Terutama, untuk pemain mudah yang sudah mendapatkan kepercayaan seperti Bukayo Saka dan Emile Smith Rowe agar mampu terus berkembang dan konsisten.
KEKURANGAN
Segelintir kelebihan yang dijelaskan sebelumnya ternyata menyimpan banyak sekali kekurangan. Di lihat dari segi kedalaman skuad, tidak banyak pemain yang bisa Arteta andalkan untuk selalu bermain konsisten. Bercermin dari laga pra musim melawan Totenham Hotspurs, performa babak pertama dan babak kedua sangat jauh berbeda. Babak pertama yang terdiri dari para pemain inti bermain cukup meyakinkan. Namun, ketika Arteta mengganti mereka dengan tim pelapis, performa Arsenal anjlok. Alhasil kebobolan dan sampai peluit akhir pertandingan Arsenal terpaksa mengakui kekalahan dengan selisih satu gol. Akan menjadi permasalahan besar apabila badai cedera menghampiri salah satu pemain inti saja.
Belum lagi jika di lihat dari segi kualitas pemain, lini tengah Arsenal masih tertinggal dari klub-klub besar lainnya. Kondisi seperti ini memang suatu kelemahan. Namun, bisa juga menjadi suatu keuntungan. Dengan tidak adanya pemain top yang menghuni lini tengah Arsenal, The Gunners akan lebih mudah untuk bermain as a team. Karena tidak ada pemain yang memiliki ego di atas pemain lain. Peran Arteta di dalam dan luar lapangan sangat penting untuk mewujudkan Arsenal yang bermain kolektif.