
Cetak biru Arsenal karya Mikel Arteta sudah mulai terlihat. Rencana utama yang secara perlahan ia terapkan kepada pemainnya adalah menciptakan permainan dengan sistem pola passing yang cepat sehingga menciptakan pergerakan yang sangat “cair”. Tapi, dia tidak menyadari fakta bahwa di Liga Inggris ada momen ketika pendekatan-pendekatan mendasar justru lebih diperlukan.
Maka dari itu, dalam beberapa minggu terakhir Mikel menambahkan strategi baru ke dalam bank taktiknya. Skema ini berpusat pada satu pemain yang namanya jarang diperhitungkan, dia adalah Rob Holding. Biasanya, sang super-subs adalah seorang pemain menyerang (contoh paling terkenal di Liga Inggris adalah Ole Gunnar Solksjaer). Tapi, Holding justru mampu menjadi super-subs dengan caranya sendiri. Kontribusinya sangat penting terutama dalam mengamankan poin.
KEMENANGAN TANDANG BERUNTUN
Torehan lima kemenangan beruntun pasca bertamu ke Villa Park adalah rekor yang baru terpecahkan sejak Mei 2015. Tiga dari lima kemenangan tersebut tidak lepas dari peran Rob Holding yang masuk dari bangku cadangan.
Kehadirannya mengubah gaya dan skema permainan Arsenal di lapangan. Susunan pemain belakang bertransformasi menjadi lima bek yang berdiri cukup dalam. Sedangkan 5 pemain lainnya berdiri di lapisan lebih depan. Namun, semua pergerakan 11 pemain mengikuti komando dari lima tembok terakhir di depan penjaga gawang. Jika taktik ini sering kita sebut “parkir bis”, maka Rob Holding adalah pengemudi bis handal.
Dalam kemenangan di Molineaux Stadium, Holding memainkan peran penting ketika Arsenal bermain dengan 10 orang. Ia mampu melakukan 9 clearence yang amat mengejutkan. Meskipun, pria berusia 26 tahun ini hanya bermain kurang dari 20 menit. Mikel sangat senang dengan performanya dan menganggap bahwa kemenangan ini berkat Rob Holding.
“Berkat dia kami memenangkan pertandingan”
kata Arteta.
Pada pertandingan tandang ke Vicarage Road, Watford berhasil memperkecil keadaan di babak kedua menjadi 2-3 dengan beberapa menit tersisa. Situasi tersebut membuat Arteta sadar bahwa ini adalah waktu paling tepat untuk memainkan Rob Holding. Hasilnya, The Gunners berhasil mengamankan tiga poin dari kandang The Hornets. Untuk kesekian kalinya protokol ini berhasil.
Ada sedikit gestur menarik yang tertangkap kamera ketika Holding masuk dari bangku cadangan pada duel di Villa Park. Ketika pasukan Steven Gerrard mulai memberikan tekanan kepada The Gunners, banyak melakukan umpan silang untuk mengincar gol melalui duel udara. Pada saat itu Holding masuk sambil mengangkat tangannya dan berteriak untuk memberikan instruksi perubahan struktur permainan menjadi 5-2-3.
HOLDING THE ARSENAL’S SECURITY BLANKET
Rob Holding mungkin tidak memiliki kepiawaian distribusi bola seperti Ben White dan Gabriel Magalhaes. Tetapi, Holding berperan sebagai seorang selimut keamanan tim. Ia mampu membaca permainan dari belakang dan menggerakan rekan-rekanya agar bersama-sama membantu Aaron Ramsdale untuk tidak kebobolan dan mengamankan angka penuh. Kemampuan ini yang tidak dimiliki oleh bek tengah lain di skuadnya Arteta saat ini.
Perilakunya di luar lapangan terbilang sangat sederhana. Maka dari itu, rekan-rekan satu timnya termasuk para staff sangat menyukai kesederhanaan dari seorang Rob Holding. Pemain berusia 26 tahun ini mampu menjadi role model yang tepat dari jenis karakter yang Arteta inginkan.
Awal musim ini, Holding mendapat pujian karena melaporkan insiden rasisme saat Arsenal memetik kemenangan kala melawan Leeds United.
Sebagai seorang manusia, itu (melaporkan insiden rasisme) adalah hal yang benar, terlepas dari pujian apa yang mungkin anda dapatkan. Itu bahkan konsep (melaporkan) yang aku pikirkan. Sangat menyenangkan untuk dibicarakan dengan sangat baik, tetapi saya meyakini bahwa secara pribadi saya telah melakukan hal yang benar
kata Rob Holding