Selamat Tinggal David Luiz, Simbol Arsenal Akhir-akhir Ini

IDGooners.comIa memang mentor di luar lapangan, namun lambang inkonsistensi di dalam.

Pembersihan musim panas Arsenal sepertinya sudah dimulai, berawal dari pemain yang kontraknya memang akan habis Juni nanti, David Luiz. Awalnya ia dikontrak satu tahun saja ketika bergabung dengan Arsenal pada pertengahan 2019 lalu untuk menambal kepergian Laurent Koscielny yang mendadak dan menyedihkan. Akan tetapi, secara mengejutkan kontraknya diperpanjang setahun lagi setelah musim pertama yang penuh rekor buruk.

Mari kita tengok lagi. Ia mengoleksi lima penalti dan dua kartu merah di musim pertamanya. Bisa dibilang sebagai seorang bek ia melakukan tugasnya dengan buruk.

Namun, ketika Arteta mengambil alih posisi pelatih dari Emery, terlihat peran Luiz dalam cara bermain Arsenal menjadi lebih penting. Secara khusus bukan dalam hal kemampuan ia bertahan, tapi dari keahliannya membangun serangan dari belakang dan pengaruh positifnya di ruang ganti, terutama terhadap para pemain muda.

Alhasil, diperpanjang lah kontrak pria berambut kribo itu selama setahun lagi, untungnya dengan gaji yang dikabarkan lebih rendah. Luiz pun melakukan perannya dengan cukup baik, menjadi kunci build-up dari belakang Arsenal versi Arteta. Kehilangan Luiz (dan Xhaka) di pertandingan-pertandingan krusial menjadi momok bagi kita, terlihat dengan serangan dan kreativitas tim yang kurang eksplosif, bak petasan yang kecemplung air.

Kini jalan Luiz dan Arsenal pun berpisah. Entah ke mana ia akan berlabuh nantinya, mungkin ke MLS? Tidak penting juga. Yang pasti ini adalah sebuah langkah tepat bagi Arsenal.

Ah ya, “tapi bukankah ini adalah keputusan Luiz, bukan Arsenal?”. Meskipun kesannya adalah Luiz yang tidak ingin tinggal, tapi ingat, Arsenal juga enggan untuk memberikan perpanjangan kontrak. Diberitakan pula selanjutnya bahwa keputusan ini ternyata adalah hasil rembukan bersama, bukan sepihak oleh Luiz. Seandainya Arsenal menawarkan kontrak baru untuknya, saya yakin ia akan langsung menyambarnya. Siapa sih yang tidak ingin tetap bermain di Liga Inggris dan tinggal di London? Tanyakan itu kepada Giroud yang nyaman jadi penghangat bangku cadangan di tim tetangga.

Sekali lagi, ini adalah jalan yang tepat bagi Arsenal. Kenapa?

Pertama, pemain asal Brasil ini sudah tidak muda lagi. “Tidak muda” bahkan adalah deskripsi yang baik hati untuk seorang pemain sepak bola berusia 34 tahun, dan usia bukanlah teman baik bagi seorang pesepakbola. Fisik menurun, kerentanan cedera meningkat, mungkin asam urat dan encok juga sudah mulai muncul.

Kedua, saatnya untuk memberikan waktu dan tempat bagi para pemain muda. William Saliba dipastikan akan kembali dan masuk ke rencana musim depan. Masalah senioritas masih ada Mari dan Holding, yang meskipun kamu meragukan mereka dalam hal skill, tapi mereka sudah pernah mencicipi rasanya menjadi juara.

Ini merupakan langkah pertama proses “ruthless”-nya Arteta. Bila melihat peran Luiz di dalam tim, mungkin berat untuk melihatnya pergi. Tapi sejauh ini ia juga menjadi simbol dari Arsenal selama dua tahun bersama: inkonsistensi. Saat bermain bagus, ia menjadi dinding kokoh sekaligus mesin serangan ampuh, namun ia juga tak jarang menjadi pelakon di momen-momen yang ingin kita lupakan bersama.

Bukan saatnya lagi mengandalkan seorang pemain yang sudah jauh lewat masa primanya (halo Willian). Saatnya ruthless, saatnya tega. Jika itu berarti melepaskan seseorang yang memiliki pengaruh besar seperti Luiz, maka itulah pilihan yang harus dijalani.

Semoga ini adalah awal yang baik dari pembangunan skuad baru Arsenal.

Artikel ini ditulis oleh Gudang Bedil. Kamu bisa kunjungi Gudang Bedil di situsnya atau Twitter (lebih aktif di Twitter)!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *