IdGooners.com – Arsenal baru saja memperkenalkan Martin Odegaard sebagai rekrutan ke empat pada bursa transfer musim panas 2021. The Gunners menebus pemuda asal Norwegia tersebut dari Los Galacticos dengan mahar 35 juta euro dan beberapa tambahan lainnya. Odegaard akan mengenakan nomor punggung 8 yang sebelumnya milik Dani Ceballos yang bertahan di Real Madrid. Saat ini, Odegaard ingin bermain reguler dan mencari klub yang menginginkannya. Selaras dengan hal teresbut, Arsenal juga menginginkan Odegaard untuk memperkuat lini tengahnya. Maka dari itu, pertemuan demand and supply memudahkan Arsenal merekrut Odegaard ke Emirates Stadium.

Berkarir dari Bawah Walau Punya Banyak Priviledge
Martin Odegaard berasal dari kota Drammen, Norwegia. Ia berasal dari keluarga yang cukup berada. Sebagai seorang anak, dia hampir tidak pernah kekurangan. Melansir dari lifebogger.com, keluarganya berbisnis dalam bidang pakaian. Selain itu, ayahnya adalah seorang mantan pemain sepak bola professional yang bermain di klub Strombgosdet dan Sandefjord. Bakat ayahnya menurun ke dalam darah Martin Odegaard dan membuat sang wonderkid sangat menggemari sepak bola. Ayah dan ibu Odegaard sangat mendukung karirnya sebagai sepak bola. Sejak kecil Odegaard selalu mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap. Bahkan ayahnya sempat menyumbang sejumlah dana untuk turut merawat lapangan sepak bola di dekat rumah Odegaard agar sang anak bisa berlatih dengan nyaman.
Segala prviledge sebagai anak tidak membuat Odegaard terlena. Dia tetap berlatih dengan serius dan memulai karir dari nol dengan tanganya sendiri. Odegaard mengawali karir di Stromsgodset di usia yang belum menginjak 16 tahun. Dia bermain reguler di liga Norwegia sekaligus menjalankan wajib belaar. Sehingga, dia tidak pernah berlatih bersama klubnya dan harus berlatih seorang diri di malam hari sepulang wajib belajar.
Kerja keras Odegaard membuahkan hasil saat Real Madrid merekrutnya pada tahun 2015 saat dia masih berusia 16 tahun. Namun, Odegaard ternyata sulit mendapatkan kepercayaan. Selama di Real Madrid (2015-2021), dia hanya bermain sebanyak 8 kali tanpa mencetak gol atau assist. Real Madrid lebih sering meminjamkan dia ke beberapa klub seperti Heerenven (2016-2018), Vitesse (2018-2019), Real Sociedad (2019-2020), dan Arsenal (2020-2021). Penampilan terbaiknya adalah ketika Odegaard bermain di Vitesse dengan mencatatkan 8 gol dan 10 assist membawa Vitesse ke peringkat ke-5 Eredivisie.
Simbiosis Mutualisme di Emirates Stadium
Real Madrid terhitung telah meminjamkan Odegaard ke empat klub selama 5 musim terakhir. Di mana pun Odegaard bermain, dia selalu memberikan kontribusi yang nyata kepada klub “rantauannya”. Mulai dari Heerenven sampai Arsenal, mereka berhasil finish di atas 10 besar berkat kontribusi dari Odegaard. Musim lalu, penampilan Arsenal cukup berkembang pasca pemain muda Norwegia ini bergabung. Odegaard memberikan warna baru dalam permainan Arsenal dan beberapa kali menjadi pembeda dalam tim.
Torehan tersebut nampaknya tidak membuat pelatih Real Madrid berani menaruh kepercayaannya kepada Odegaard. Meskipun, dia telah membuktikan kemampuannya. Mungkin, Real Madrid tidak terbiasa mengandalkan pemain muda untuk menempati skuad utamanya. Mereka lebih suka mengandalkan skill pemain-pemain yang berlabel bintang. Sehingga, meskipun talenta Odegaard sudah terlihat sejak usia 15 tahun dan telah membuktikannya di beberapa klub peminjamnya. Real Madrid memilih tetap tidak berani memberikan tempat pada Odegaard.
Rasa frustasi Odegaard di Madrid membuatnya risau. Ia membutuhkan kesempatan dan harapan baru agar bisa bermain reguler. Saat itulah Arsenal hadir untuk Odegaard.
Arsenal hadir untuk menawarkan simbiosis mutualisme segar di Emirates Stadium. Saat ini, Arsenal memang membutuhkan sosok pemain seperti Odegaard, dan Odegaard pun sedang mencari klub yang membutuhkannya agar dia bisa bermain reguler. Demand and Supply bertemu di waktu yang tepat. Pekerjaan selanjutnya adalah bagaimana Arsenal bisa memaksimalkan kapabilitas yang Odegaard miliki. Bagi Odegaard, ini adalah waktunya Odegaard bersinar dan membuktikan bahwa Real Madrid salah tidak memberikan kesempatan bermain kepadanya.