sumber : Twitter Fabrizio Romano
IDGooners – Mengutip dari Fabrizio Romano dan David Ornstein, Arsenal telah mencapai kesepakatan untuk mendatangkan punggawa Manchester City, Oleksandr Zinchenko. Pemain kelahiran Ukraina yang dapat bermain di berbagai posisi ini memang sudah dikabarkan dekat dengan Arsenal sejak akhir musim lalu. Nah, kesepakatan ini merupakan simbiosis mutualisme alias menguntungkan bagi Arsenal juga untuk Zinchenko. Mengapa begitu? Mari kita simak bersama.
ZINCHENKO ADALAH JAWABAN UNTUK ARSENAL
Seringkali Mikel Arteta mengungkapkan bahwa Ia sangat suka pemain yang dapat bermain di berbagai posisi. Zinchenko merupakan pemain dengan kriteria tersebut. Di Premier League tahun lalu, Zinchenko sudah bermain di setidaknya 3 posisi, yaitu bek kiri, gelandang kiri, dan gelandang tengah. Ini jelas sebuah jawaban untuk Arsenal karena Zinchenko bisa mengisi posisi Tierney yang sering terkena cedera. Tetapi jika Tierney siap bermain Zinchenko bisa bergeser mengisi posisi Xhaka yang kurang konsisten dengan performanya.
Dari sisi pengalaman Zinchenko sudah kenal betul dengan Premier League. Ia datang ke Manchester City sebagai wonderkid di tahun 2016. Pertandingan terakhirnya di Manchester Biru merupakan pertandingannya yang ke 100 di Premier League. Ia juga sudah memenangkan trofi Premier League sebanyak 3 kali dan Carabao Cup sebanyak 5 kali. Jadi untuk pengalaman, sudah tak perlu ditanya deh!

sumber : Manchester City
Posisi dan pengalamannya tidak perlu diragukan lagi. Zinchenko juga punya poin plus karena kedekatannya dengan Mikel Arteta. Zinchenko berlatih di bawah asuhan Arteta sejak 2017 hingga Arteta pergi ke Arsenal. Pelatih Arsenal kelahiran San Sebastian itu pernah menyebut Zinchenko tidak hanya pemain bola yang hebat, Ia juga punya kepribadian yang baik.
ARSENAL ADALAH JAWABAN UNTUK ZINCHENKO

sumber : EPL
Zinchenko datang ke Manchester City sebagai pemuda yang langsung disekolahkan ke PSV tahun 2016. Hingga saat ini, Ia tak kunjung menjadi pemain “spesial” setelah memenangkan trofi liga inggrisnya yang ketiga. Di Manchester City, Zinchenko selalu saja menjadi pemain B-aja yang setiap pergantian musim selalu menjadi pertimbangan untuk di-“upgrade”.
Situasi tersebut jelas saja menahan Zinchenko menunjukkan kemampuan terbaiknya. Musim lalu, Zinchenko hanya bermain 15 kali di EPL. Posisi bek kiri sudah dikuasai oleh Joao Cancelo. Untuk posisi gelandang, tentunya Pep lebih memilih Gundogan dan De Bruyne di first teamnya. Ini merupakan kompetisi yang sulit untuk Zinchenko apalagi Ia adalah pemain yang versatile, tepat untuk duduk di bangku cadangan.
Untuk kedua masalah tersebut, Arsenal punya jawabannya. Bermain bersama The Gunners, Zinchenko dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya, karena Ia punya kemungkinan besar akan mendapat waktu bermain lebih banyak. Pemain asal Ukraina itu akan menjadi pemain terbaik di posisinya di Arsenal.