Spidersense David O’Leary

sumber foto : Arsenal.com

IDGooners.com – Dari 11 pemain di lapangan, seorang striker memang lebih mudah untuk mencuri perhatian. Namun, posisi bek tengah punya pesona tersendiri di atas lapangan. Sebagai pemain yang memiliki sudut pandang luas atas apa yang terjadi di lapangan, tidak jarang seorang bek tengah menampilkan seni bertahan yang menawan.

Jauh sebelum era Martin Keown, Sol Campbell, Thomas Vermaelen, bahkan Johan Djourou, Arsenal memiliki seorang pemain bek tengah yang mengagumkan. Dia adalah pemain asal Irlandia yang lahir di Inggris bernama David O’Leary.

Bagi fans Arsenal atau penikmat sepak bola, David O’Leary mungkin lebih dikenal sebagai seorang pelatih yang cukup legendaris. Prestasinya bersama Leeds United pasca pensiun sebagai pemain cukup mentereng. Yang paling menakjubkan adakag keberhasilannya melempar Barcelona dari Liga Champions ke Piala UEFA.

Namun jika bergerak beberapa tahun ke belakang, David O’Leary adalah legenda The Gunners dengan jumlah penampilan terbanyak sepanjang masa. Sebuah rekor yang hampir mustahil terpecahkan. Apalagi zaman sekarang, sulit menemukan pemain yang mau bermain untuk sebuah klub dalam waktu lebih dari 10 tahun.

David O’Leary The Spider

sumber : Arsenal.com

Karir David O’Leary berawal dari tim Arsenal-U18. Bakat dan konsistensi yang ia tunjukan membawanya ke skuad utama pada musim 1975/1976. Jiwa meriam yang sudah tertanam di dalam tubuhnya membuat pemain berkebangsaan Irlandia ini enggan pindah-pindah tim. Namun pada musim 1993/1994, O’Leary yang berusia 35 tahun terpaksa bergabung dengan Leeds United. Satu tahun kemudian, David O’Leary memutuskan untuk pensiun.

Sepanjang karirnya berseragam meriam, David O’Leary mendapat julukan sebagai David O’Leary The Spider. Julukan ini bukan julukan ngasal yang semata-mata tersemat pada legenda Arsenal ini. Semua berasal dari perjuangan panjang penuh peluh. Bermain konsisten adalah modal awal, tetapi O’Leary bermain lebih dari sekedar konsisten.

David O’Leary adalah seorang bek tengah yang kokoh. Meskipun posturnya cenderung ramping. Bek kelahiran London ini juga memiliki kecepatan di atas rata-rata. Sebuah atribut yang jarang ditemukan di dalam diri seorang bek tengah. Beberapa pengulas sepak bola kala itu menilai David O’Leary seperti bermain dengan enam kaki. Inilah awal anak kesayangan George Graham ini mendapat julukan The Spider.

Tenang dan Lugas

David O’Leary layaknya Spiderman juga memiliki sebuah insting layaknya spidersense milik Peter Parker. Andai dia bertemu dengan Tony Stark mungkin ia akan dibuatkan kostum tempur dan bergabung dengan The Avengers. Untungnya, momen itu terjadi atau mungkin terjadi di multiverse lain. Wallahu ‘Alam Bisshawab.

Spidersense milik David O’Leary yang jelas tampak di lapangan adalah ketenangan dan kelugasanya. Posturnya yang secara visual tidak terlihat kekar tidak membuatnya gentar berduel. Tidak sampai di situ, spidersense bek asal Irlandia ini aktif dalam fase menyerang. Ia tidak jarang berfungsi sebagai bek yang konstruktif dan sering terlibat dalam skema menyerang. Layaknya bek modern zaman sekarang. Kedatangan George Graham pada tahun 1986 secara tidak langsung memperkuat spidersense seorang David O’Leary. Pemain bernomor punggung 5 ini menjelma menjadi bek paling menakutkan di Liga.

Selama karirnya bersama The Gunners, O’Leary membawa Arsenal meraih dua trofi liga, dua Piala FA, dua English Cup, dan satu English Super Cup. Karirnya bersama Meriam London ditutup dengan manis. Yaitu dengan mengangkat piala FA tahun 1993 dengan mengalahkan Sheffield Wednesday di Wembley.


Jadi, siapakah The Next David O’Leary ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *