TERKUAK! Misteri Dibalik Penundaan Pertandingan EPL – Berita

Pertandingan North London Derby resmi ditunda
sumber gambar : Arsenal.com

IDGooners.com – Pertandingan North London derby yang harusnya berlangsung di hari minggu kemarin (16/1) resmi ditunda.

“Kami mengerti segimana besar pengaruhnya kepada fans kami di seluruh dunia, tapi Premier League sudah memutuskan untuk menunda pertandigan karena banyaknya kasus COVID-19, cedera, dan pemain yang pergi untuk menjalankan tugasnya di AFCON.”

Statement dari Official Arsenal di Arsenal.com

Pernyataan di atas mengundang sejumlah amarah dari bukan hanya fans Sp*rs tapi juga fans sepak bola inggris. Karena saat Arsenal resmi mengumumkan pernyataan di atas, hanya 2 orang dari squad Arsenal yang benar-benar positif COVID-19. Lebih parah lagi di minggu sebelumnya, pertandingan Arsenal melawan Liverpool di ajang Carabao Cup juga ditunda karena alasan yang sama. Satu hari setelah penundaan match tersebut, Jurgen Klopp menyatakan bahwa hanya Trent Alexander Arnold yang positif COVID-19. Wajar dong tidak sedikit fans Arsenal bahkan fans sepak bola inggris yang kesal karena tidak ada kejelasan apa yang membuat penundaan pertandingan.

Banyak tim di Premier League yang kesulitan karena banyak pemainnya yang absen karena COVID-19 tetapi tidak ada penundaan dari EPL. Ini yang membuat fans yang bukan Gunners atau Kopites makin marah. Jadi siapa sih yang bisa disalahkan karena kejadian ini? Mari kita simak.

MANAJEMEN ARSENAL?

AMN yang baru saja pergi ke AS Roma saat Arsenal butuh pemain.
sumber gambar : Twitter

Salah satu yang membuat fans sepak bola ribut adalah transfer Ainsley Maitland-Niles ke AS Roma. Karena saat Arsenal kekurangan outfield player, mereka malah melepas pria yang punya panggilan AMN ini. Tetapi faktanya, Arsenal melepas AMN sebelum mereka kehilangan Xhaka yang terkena suspensi di laga melawan Liverpool. Saat itu Arsenal masih punya Xhaka, Sambi Lokonga, dan Charlie Patino untuk mengisi peran gelandang tengah. Saat itu AMN juga jarang mendapat kesempatan bermain, jadi wajar saja Arsenal melepasnya dengan status pinjaman. Arsenal juga sudah memanggil kembali Miguel Azeez dari pinjamannya di Portsmouth karena melepas Maitland-Niles. Jadi manajemen Arsenal tidak bisa disalahkan karena transfer yang satu ini.

Di sisi lain Arsenal memang betul hanya punya dua kasus COVID-19, tetapi saat natal Arsenal punya 11 kasus COVID-19 yang memaksa pemain yang tersedia bermain lebih banyak. Jadi, wajar dong kalau Arsenal meminta menunda pertandingan karena pemainnya yang terkena imbas cedera setelah bermain terlalu banyak saat natal kemarin. Ini yang membuat kita tidak bisa menyalahkan manajemen Arsenal di kontroversi ini.

PELAKU MEDIS INGGRIS (NHS)

Jurgen Klopp saat menyatakan banyak False Positive di Liverpool.
sumber gambar : Mirror

Kejadian false positive saat penundaan pertandingan Carabao Cup antara Liverpool lawan Arsenal juga menjadi fokus amarah fans sepak bola inggris. Kebanyakan fans sepak bola yang tidak mengerti, menangkap bahwa The Reds memalsukan data COVID-19 agar pertandingan melawan Arsenal bisa ditunda sampai mereka siap bermain. Tetapi sebenarnya, bukan itu makna dari false positive yang Jurgen Klopp maksud. Menurut DR. Tirta di twitter space Gudang Bedil, false positive ini memang kerap terjadi di dunia kedokteran.

“Tidak ada tes yang sempurna. Mereka menggunakan gold standard PCR. PCR memerlukan waktu, jadi mereka menggunakan tes PCR cepat. masalahnya, PCR yang cepat ini memang ada rentan false positive.

DR. Tirta via Ruang Gooners Twitter Space

Nah sebelum pertandingan Arsenal vs Liverpool tersebut, mereka menggunakan PCR cepat. Tetapi karena latahnya pemerintah inggris yang sedang kewalahan melawan varian Delta dan Omicron, mereka langsung menutup AXA Training Center yang merupakan tempat berlatih Liverpool. Setelah tes PCR yang menyatakan pemain Liverpool positif, mereka tidak terima, mereka melakukan tes sendiri dan hasilnya negatif. Itu yang Klopp maksud false positive. Nah dari pernyataan di atas, Pelaku Medis Inggris atau National Health Service lepas dari tanggung jawab kontroversi ini dong.

JADI SIAPA?

Petinggi Premier League, Richard Masters.
sumber gambar : Premier League

Kekacauan dan kontroversi tidak terjadi hanya sekali di English Premier League. Ini semua terjadi karna peraturan yang tidak jelas dari petinggi Premier League itu sendiri. Premier League tidak punya aturan penundaan yang jelas. Berbeda dengan EFL cup atau Serie A, mereka mengikuti aturan UEFA yang berbunyi “Jika sebuah tim memiliki 13 outfield players dan 1 goalkeeper maka pertandingan harus berlangsung. Premier League tidak punya peraturan yang fixed, mereka cenderung melihat case by case, jadi sebuah tim bisa seenaknya mengajukan penundaan pertandingan. Selain itu, pemain yang terkena positif COVID-19 juga tidak diumumkan. Ini jelas membuat kericuhan di antara fans-fans yang tidak tahu bagaimana kebenarannya.

Kalau menurut kalian gimana Goons? siapa yang patut disalahkan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *