Tidak Semua Pemain Arsenal Setuju Pemotongan Gaji

Artikel ini milik Gilabola.com dengan judul asli Gaji Mesut Ozil 6,7 Milyar Di Arsenal tapi Tak Mau Potong Gaji 12,5% oleh Gunadi

Gilabola.com – Mesut Ozil yang memiliki gaji terbesar di Arsenal, mencapai 6,7 Milyar rupiah per minggu, dituding oleh media Inggris tak mau ikut program potong gaji sebesar 12,5%.

Dua hari lalu, Arsenal menjadi tim pertama di Liga Inggris yang mengumumkan para pemain dan staf secara sukarela mengumumkan pemotongan gaji 12,5% sampai bulan Maret 2021 guna menolong kondisi finansial klub.

Pada Selasa (21 April 2020) dini hari, ramai muncul laporan bahwa ada tiga pemain di Arsenal yang menolak program pemotongan gaji itu, dengan satu di antaranya adalah pemain Jerman keturunan Turki, Mesut Ozil, yang gaji per minggunya mencapai Rp. 6,7 Milyar.

Di media sosial, diskusi soal Ozil ini sudah menimbulkan keriuhan besar dengan netizen, yang terbagi dalam dua kubu. Kubu pertama mengecam mantan pemain Real Madrid itu sebagai tidak sensitif dan tidak memiliki rasa solidaritas. Namun, kubu pembela mengatakan bahwa Mesut Ozil sudah menyumbang sangat banyak untuk NHS atau National Health System, semacam BPJS-nya Inggris. Pun bahwa pemotongan gaji tidak akan memengaruhi pemotongan pajaknya, yang memang sangat besar di Inggris. Judul-judul di media Inggris juga tidak membantu, dengan sebagian besar hendak memanfaatkan sentimen negatif terhadap Ozil.

Mesut Ozil bukan tak mau Potong Gaji

Pada kenyataannya, sang pemain Jerman itu mengatakan ingin melakukan hal ini di masa depan, tapi masih menantikan dampak sepenuhnya dari krisis ini dan tidak mau dipaksa-paksa untuk ikut serta dalam program pemotongan gaji tersebut.

Mesut Ozil juga mengatakan bahwa ia menghargai keputusan para pemain lainnya dalam hal ini, tapi juga minta klub dan orang-orang lain menghargai sikapnya. Hal yang sama disuarakan oleh agen Ozil, Erkut Sogut, yang mengatakan pada awal bulan April ini bahwa pengurangan gaji adalah sebuah opsi, tapi kliennya tidak menyetujui hal itu karena klub mungkin masih meraih untung sebagaimana tahun lalu. “Dampak finansial sesungguhnya masih harus ditunggu tiga sampai enam bulan lagi, tak akan terlihat hari ini.”

Tidak disebutkan siapa dua pemain lainnya dari tiga bintang The Gunners yang menolak potong gaji.

Klub sepak bola mendapatkan revenue dari tiga hal, yang terbesar adalah hak siar televisi, kedua adalah tiket pertandingan kandang, dan ketiga dari hasil penjualan merchandise. Ketiganya hilang sejak awal Maret akibat penghentian laga-laga musim ini.

Program pemotongan gaji sebanyak 12,5% di Arsenal disepakati akan dilakukan sampai dengan Maret 2021, dengan perjanjian bahwa jumlah yang sama akan dikembalikan ke rekening para pemain jika The Gunners lolos ke Liga Champions, entah musim ini atau musim mendatang, selain tambahan dua milyar rupiah per orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *