ULASAN: Kisah Koscielny dan Para Kapten Yang Berkhianat

“Artikel milik https://www.indosport.com ditulis oleh Luqman Nurhadi Arunanta tayang pada 31 Juli 2019 berjudul “Kisah Koscielny dan Para Kapten yang Berkhianat

Getty Images

INDOSPORT.COM – Klub sepak bola Liga Primer Inggris, Arsenal, kembali diguncang masalah yang melibatkan kapten kesebelasan.

Kapten Arsenal, Laurent Koscielny, menolak ikut tur pramusim bersama The Gunners ke Amerika Serikat. Sikap sepihak Koscielny tersebut jelas membuat Arsenal geram.

“Kami sangat kecewa dengan tindakan Laurent (Koscielny) yang bertentangan dengan instruksi klub. Kami berharap bisa menyelesaikan masalah ini dan memberikan komentar lebih lanjut,” tulis Arsenal dalam sebuah pernyataan resmi.

Sikapnya tersebut menunjukkan keinginan Koscielny untuk hengkang dari Arsenal. Ia disebut ingin kembali ke tanah kelahirannya di Prancis, kabarnya Rennes.

Pelatih Arsenal, Unai Emery, angkat tangan soal masa depan Koscielny. Ia bahkan telah menutup pintu bagi Koscielny untuk masuk skuat inti Arsenal.

“Saya bicara mengenai rasa hormat, saya coba mengajaknya ikut pramusim dan berusaha mencari solusi bagi klub dan semua pihak.” “Ketika Koscielny memutuskan tidak ikut pramusim, ia perlu menyelesaikannya dengan klub,” kata Emery seusai Arsenal kalah dari Real Madrid di ajang pramusim 2010/20 dilansir dari laman berita olahraga Mirror.

Sikap yang ditunjukkan Koscielny seolah deja vu bagi Arsenal. The Gunners sudah pernah dikhianati mantan kapten sejak era kepelatihan Arsene Wenger.

Jika dirangkaikan, kisah pengkhianatan para kapten Arsenal sudah seperti cerita seri patah hati yang bersambung tanpa ujung, mulai dari sejak kepemimpinan Patrick Vieira hingga Cesc Fabregas.

Tidak Ada yang Sesetia Tony Adams

Alkisah, Arsenal pernah memiliki kapten setia bernama Tony Adams. Selama 19 tahun membela The Gunners, Adams telah menyumbang 4 gelar Premier League, lebih dari yang pernah Arsene Wenger raih.

Sepeninggal Adams, Arsenal mulai kesulitan mencari kapten yang setia. Tidak hanya kuat dalam leadership, tetapi yang terpenting SETIA, tidak berkhianat.

Sejak 2002 atau dalam kurun waktu 17 tahun terakhir, Arsenal selalu memiliki kapten berdurasi pendek. Hanya Patrick Vieira dan Cesc Fabregas memiliki masa kepemimpinnya yang cukup lama.

Di bawah kepemimpinan Vieira, Arsenal sukses meraih 4 gelar Premier League, 4 Piala FA, dan 4 Community Shield. Sayangnya, pada tahun 2005 Vieira hengkang ke Juventus setelah mengantarkan Arsenal juara Piala FA.

Ban kapten bersambut ke Thierry Henry. Dengan rekor 226 gol, Henry menjadi bomber tertajam yang pernah dimiliki Arsenal sepanjang sejarah.

Nasib kembali berulang, Henry pada akhirnya hengkang ke Barcelona pada musim 2007/08.

Keputusan pergi ke Barcelona turut diikuti Cesc Fabregas pada 2011/12. Alasannya, Fabregas menginginkan gelar juara dan ia sukses mendapatnya bersama Barcelona.

Ironisnya, Fabregas lebih memilih bergabung ke Chelsea setelahnya yang notabene merupakan rival sekota Arsenal.

Siapa Biasa Setia?

Getty Images

Bicara soal kapten Arsenal yang pindah ke klub rival, tidak lengkap rasanya tanpa membicarakan Robin van Persie. Setelah 7 tahun mengabdi bersama Arsenal, Van Persie memilih untuk menjual jiwanya ke Setan Merah (Manchester United).

Sadisnya, Van Persie langsung meraih juara bersama Manchester United dan menyabet gelar top skor dengan torehan 26 gol.

Setelah belum lama pensiun, Van Persie membongkar alasannya pindah dari Arsenal ke Manchester United. Ia turut meminta maaf jika sampai saat ini masih ada penggemar Arsenal yang tersakiti.

“Saya mengerti bila para suporter (Arsenal) marah kepada saya. Saat itu saya merupakan kapten, top skor, dan kami menempati posisi ketiga di tahun itu (2011/12). Akan tetapi, terkadang Anda merasa bahwa membutuhkan tantangan serta petualangan baru.”

“Andai saya menyakiti perasaan para suporter, saya meminta maaf. Saya membuat keputusan itu dan saya tetap teguh dengan itu. Walau begitu, bukan berarti bahwa saya melihat ke Arsenal dalam cara negatif,”  kata Van Persie dilansir dari ​Four Four Two.

‘Kutukan’ pengkhianatan kapten terus berlangsung ke Thomas Vermaelen dan sempat berhenti di Per Mertesacker yang memilih menjadi bagian dari akademi Arsenal usai pensiun.

Gayung bersambut, kini giliran Koscielny yang menambah jabatan kapten penghianat Arsenal dalam daftar curriculum vitae-nya.

Mesut Ozil disebut akan melanjutkan estafet kapten Arsenal. Akankah Ozil juga berkhianat mengingat ia terus diisukan bakal pergi dari Arsenal?